Text
Evaluasi peran komite audit dalam rangka implementasi good corporate governance : studi kasus pada PT. X Tbk.
Salah satu komite yang membantu komisaris dalam mendukung tugas dan fungsi pengawasan dan fungsi advisory kepada direksi untuk mengelola perusahaan dalam rangka implementasi Good Corporate Governance (GCG) secara optimal adalah komite audit. Pengangkatan dan pemberhentian komite audit dilakukan oleh dewan komisaris. Tugas komite audit antara lain melakukan penelaahan informasi keuangan, ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku, kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor, dan menelaah berbagai risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Sejalan dengan upaya untuk memperbaiki penerapan GCG di Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance telah menetapkan Pedoman Pembentukan Komite Audit yang Efektif. Selain itu, terdapat peraturan dan ketentuan mengenai komite audit yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan seperti Badan Pengawas Pasar Modal, Bursa Efek Jakarta dan Kementerian Negara BUMN. Meskipun ketentuan mengenai komite audit telah diatur dalam berbagai peraturan di atas, banyak pihak yang mempertanyakan efektivitas komite audit yang didukung pula dengan terjadinya berbagai kasus yang terkait dengan fungsi dan peran komite audit. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data melalui, kuisoner, wawancara, dan observasi. Penulis menggunakan metode analisa data deskriptif untuk mengevaluasi peran komite audit dalam rangka implementasi GCG di PT X Tbk. Hasil analisis terhadap evaluasi peran komite audit dalam rangka implementasi GCG memperlihatkan terdapat prinsip dan praktik yang belum berjalan dengan baik. Perbaikan tersebut perlu dilakukan pada elemen nominasi anggota komite audit, lingkungan pengendalian internal dan ketaatan, pelatihan dan sumber daya, interaksi komite audit dengan auditor internal, serta rapat komite audit. Untuk meningkatkan fungsi pengawasan komite audit terhadap internal control perusahaan, selain dilakukan penelaahan terhadap laporan internal control oleh manajemen dan auditor eksternal, penulis menyarankan komite audit melakukan penelaahan atas hasil pemeriksaan/laporan auditor internal terhadap internal control perusahaan. Juga perlu dilakukan penataan kembali hubungan kerja antara komite audit dan internal auditor untuk meningkatkan interaksi diantara pihak-pihak tersebut. Untuk mewujudkan hal ini, harus dilakukan perubahan dalam struktur organisasi yang memungkinkan komite audit memiliki wewenang dalam menyetujui kepala auditor internal serta memiliki akses langsung kepada divisi internal audit. Training and education program juga penting bagi anggota komite audit yang mencakup program orientasi bagi anggota komite audit yang baru terpilih dan ongoing development bagi anggota komite audit yang lama. Untuk meningkatkan efektivitas rapat dan pertemuan, komite audit perlu menetapkan suatu mekanisme tertentu untuk memfasilitasi penyampaian informasi yang bersifat confidential di antara komite audit dan auditor, antara lain melalui pertemuan khusus (private session) secara teratur.Ada bibliografi tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 588/06 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Magister Akuntansi FEUI., 2006 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Telecommunication industry Auditing Audits |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | vii, 77 p., 6 p. : bagan, ; 30 cm & lamp. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |