Text
Identifikasi permasalahan divisi procurement Apexindo dengan pendekatan standard operating procedure (SOP)
PT. Apexindo Pratama Duta Tbk merupakan salah satu perusahaan jasa pemboran minyak bumi dan gas alam Indonesia yang berdiri sejak tahun 1984 untuk melayani jasa pemboran di lepas pantai dan darat baik yang berada di daratan dan perairan Indonesia manapun yang berada di luar kota. Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk melayani kebutuhan akan jasa pemboran minyak bumi yang saat itu sedang meningkat dengan visi menjadi kontraktor pemboran kelas dunia dengan kualitas layanan tanpa kompromi. Dalam era sekarang ini, dimana perusahaan dituntut untuk memberi value lebih bagi pelanggannya, maka peran divisi procurement sangat penting sebab perusahaan yang sukses dan memberi value lebih untuk pelanggannya bergantung pada aktivitas pembelian yang sukses . Aktivitas pembelian yang sukses bisa dilihat dari menerima kuantitas dan kualitas barang yang tepat, pengiriman pada waktu dan tempat yang tepat, dengan harga yang tepat, dan sebagainya. Dalam laporan magang ini diangkat permasalahan yang terjadi di dalam procurement Apexindo Prata ma Duta Tbk. Permasala han tersebut dapat menyebabkan pekerjaan Procurement menjadi tidak efisien sehingga pekerjaan operasional pengeboran bisa terlambat . Hal ini dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Permasalahan yang dibahas mengenai ketidakseimbangan pekerjaan dengan SDM yang ada; alur pengesahan Field Request (FR) menjadi Purchase Order (PO) yang tidak efisien berpengaruh pada komunikasi pengadaan material sehingga mempengaruhi efisiensi kegiatan operasional perusahaan dalam hal ketepatan waktu penyediaan material yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan, sebab jika terjadi suatu keterlambatan dengan Identifikasi permasalahan divisi..., Luh Mahapsari Primardani, FEUI, 2007 v memperhitungkan jumlah stock yang masih ada, maka bisa saja hal tersebut akan membuat pekerjaan terhenti sehingga pada akhirnya akan membuat pekerjaan yang telah terjadwal menjadi terlambat, karyawan yang menganggur karena pekerjaan terhenti, biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk mengambil sendiri material yang dipesan serta kerugian - kerugian lain karena terhentinya operasional akan sangat membuat perusahaan menjadi tidak efisien; serta masalah Field Request dan Purchase Order yang outstanding. Sedang kan masalah terakhir mengenai Prosedur SOP Request For Quotation ( RFQ ) dan tender yang kurang kompetitif , penulis memberi kan saran bagi SOP mengenai RFQ, Evaluation and Selection yang sudah ada. SOP tersebut sudah bagus namun masih ada kekurangan dibandingkan dengan SOP perusahaan besar lainnya yang sudah menerapkan meto de terbaru yang lebih efi sien dalam menentukan suplier , sehingga divisi procurement mereka mendapatkan harga yang paling bersaing dalam pembelian barang- barang Metode yang digunakan penulis adalah observasi partisipatif, dan wawancara dengan sumber terkai t.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5945 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2007 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Marketing management Procurement Purchasing Petroleum exploration Standard operating procedures |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | x, 113 p., 15 p. : diagr., il. ; 30 cm & lamp. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |