Text
Indentifikasi suburbanisasi penduduk dan hubungan kausalitasnya dengan suburbanisasi pekerja : Studi kasus kawasan metropolitan mebidang, Jabodetabek dan gerbang kertosusilo
Proporsi penduduk Indonesia yang mendiami daerah perkotaan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, bahkan di tahun 2025 diperkirakan mencapai 68.3% dari total penduduk Indonesia. Namun ditengah realita peningkatan proporsi ini, jumlah penduduk yang mendiami kota-kota besar Indonesia, terutama yang berstatus sebagai pusat kota metropolitan, justru mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terjadinya penurunan penduduk di kota ini terjadi karena perpindahan penduduk ke daerah pinggir, atau dikenal juga dengan istilah suburbanisasi. Selain itu, penulis juga akan mengevaluasi keberhasilan pengembangan sektoral di pinggir kota yang telah dilakukan pemerintah selama ini dalam rangka mengarahkan pergerakan penduduk ke pinggir kota. Hal ini terkait dengan adanya penegasan secara eksplisit dalam kebijakan Rencana Tata Ruang Kawasan Metropolitan untuk mendorong suburbanisa penduduk agar efisiensi pergerakan dan penciptaan ruang terbuka hijau yang proporsional penduduk agar efisiensi pergerakan dan penciptaan ruang terbuka hijau yang proporsional di kawasan metropolitan dapat tercapai. Evaluasi ini penulis lakukan dengan menggunakan model hubungan kausalitas suburbanisasi penduduk dan suburbanisasi pekerja yang dikembangkan oleh Cooke. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa suburbanisasi penduduk terjadi di ketiga kawasan metropolitan yang menjadi objek dalam penelitian ini, yaitu Mebidang, Jabodetabek, dan Gerbangkertosusilo. Hal ini ditandai dengan terjadinya penurunan angka gradien kepadatan penduduk pusat kota dalam rentang waktu 1990-2000 dan 2000-2005. Hubungan kausalitas suburbanisasi penduduk dan suburbanisasi pekerja yang teridentifikasi adalah di sektor industri. Di sektor perdagangan, hanya suburbanisasi penduduk yang mendorong suburbanisasi pekerja sektor perdagangan, sementara hubungan sebaliknya tidak teridentifikasi. Sementara di sektor konstruksi, pesatnya perkembangan sektor konstruksi di pusat kota lah yang teridentifikasi mendorong suburbanisasi. berdasarkan temuan ini, dapat dikatakan bahwa kebijakan pemerintah mendesentralisasi sektor industri ke pinggir kota adalah kebijakan yang efektif untuk mendorong suburbanisasi penduduk. Dan terjadinya suburbanisasi penduduk ini akan mampu mendorong perkembangan sektor perdagangan di daerah pinggir kota.Ada Tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
6160 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi UI., 2008 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Population Growth Urban population Wokers Subur areas Suburbanization Metropolitan |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | ix, 113 p. : diagr., il. ; 30 cm. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |