Text
Analisis pengaruh laba bersih akuntansi, rasio P/E, PBV, dan arus kas operasi dalam menjelaskan tingkat imbal hasil salam industri barang konsumsi di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2001-2005
Informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan dapat dikatakan menjadi informasi yang reliable atau dapat dipercaya bila informasi tersebut mampu menggambarkan kondisi perusahaan sehingga dapat dijadikan acuan bagi penggunanya dalam memprediksi imbal hasil saham tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai informasi laba bersih akuntansi (EPS), arus kas operasi, PBV dan P/E ratio dalam menjelaskan tingkat imbal hasil saham, serta menguji apakah penggunaan model non linier dapat menjelaskan model tersebut lebih baik. Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah saham industri barang konsumsi yang tercatat pada Bursa Efek Jakarta dengan periode penelitian tahun 2001-2005 dengan jumlah perusahaan sebesar 23 perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan perangkat lunak SPSS 12.0, serta model arctan (inverse tangent) dalam menguji model hubungan non linear. Penelitian ini juga menggunakan uji t dan uji F guna mengetahui seberapa besar pengaruh dan signifikannya indikator kinerja keuangan terhadap imbal hasil saham, baik secara bersama-sama maupun secara parsial. Hasil penelitian ini mendukung penggunaan hubungan linear antara tingkat imbal hasil saham dengan variabel-variabel akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini yakni arus kas operasi per saham, laba per saham, perubahan laba per saham, perubahan arus kas operasi per saham, P/E ratio, dan PBV dengan adjusted r2 sebesar 34.1% . Pemisahan variabel perubahan arus kas operasi per lembar saham dan perubahan EPS per lembar saham justru memperlihatkan peningkatan adjusted r2 sehingga naik hingga 35.3%. Hasil ini memperlihatkan bahwa variabel perubahan EPS dan perubahan arus kas operasi per lembar saham tidak meningkatkan daya penjelas terdapat tingkat imbal hasil saham. Hasil dari uji t baik untuk persamaan pertama (A) maupun persamaan kedua (B) memperlihatkan bahwa PER dan PBV merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap tingkat imbal hasil saham. Hasil ini memperlihatkan bahwa investor sebagai pelaku pasar seringkali memperbandingkan harga saham tersebut dengan saham pada industri yang sama. Penelitian ini juga menguji pengaruh EPS, perubahan EPS, arus kas operasi per lembar saham, dan perubahan arus kas operasi per lembar saham terhadap tingkat imbal hasil saham. Hasil uji F memperlihatkan bahwa dengan tingkat signifikansi 95%, tebukti secara empiris bahwa EPS, perubahan EPS, arus kas operasi per lembar saham dan perubahan arus kas operasi per lembar saham tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat imbal hasil saham. Penelitian ini juga berhasil menyimpulkan bahwa penggunaan metode non-linier, yakni arctangent (inverse tangent) tidaklah mampu meningkatkan daya penjelas dari ketiga model regresi diatas secara lebih baik. Kesimpulan ini diambil dengan mempergunakan Ramsey test untuk memperbandingkan r2 model linier dengan model arctant. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Soepratikno dan Hartono (2005) dengan kesimpulan yang serupa. Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 636/06 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi UI., 2006 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Shares Cash flow Price earning ratios Consumer goods Earnings per share Earnings per shares |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xi, 90 p., 26 p. : diagr. ; il. ; 28 cm. & lamp. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |