Text
Pada Januari 2008, pemerintah Indonesia mengambil kebijakan tariff impor nol persen pada komoditas Kedelai akibat meroketnya harga kedelai dunia. Kebijakan ini diambil untuk menyelamatkan konsumen kedelai dalam negeri yang sebagian besar adalah pengusaha olahan kedelai (tahu‐tempe, tauco, kecap, dan lain‐lain). Sedangkan bagi petani kedelai di Indonesia, diturunkannya tariff impor kedelai menjadi nol persen merupakan disinsentif bagi usaha mereka. Dengan menggu nakan metode Policy Analysis Matrix (PAM), diperoleh hasil bahwa meskipun tariff impor diturunkan menjadi nol persen, usahatani kedelai di Indonesia tetap mengalami peningkatan baik dari sisi produksi maupun dari sisi profitabilitas.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
6704 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok: Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2009 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | International trade Competitive advantage Profitability Import tax Soybeans |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | x, 90 p. : diagr. ; 30 cm. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |