Text
Analisa pengaruh variabel makroekonomi terhadap kinerja saham dengan menggunakan model multifaktor APT : studi kasus pada 60 saham perusahaan industri manufaktur di Bursa Efek Jakarta periode 2000-2005
Hal yang perlu dilakukan oleh seorang investor adalah mengidentifikasikan imbal hasil dan risiko yang mengikat keputusan yang dilakukannya karena trade-off antara keduanya menggambarkan bahwa jika investor mengharapkan imbal hasil yang lebih tinggi atas investasi yang dipilihnya, maka ia harus bersedia menanggung risiko yang lebih besar, dan sebaliknya. Model multifaktor adalah model yang mengasumsikan bahwa imbal hasil sebuah aset tidak hanya ditentukan oleh satu faktor risiko saja tetapi berbagai faktor risiko. Model yang dikembangkan oleh Stephen A. Ross (1976) yaitu model Arbitrage Pricing Theory (APT) dibangun berdasarkan model multifaktor. Model APT merupakan salah satu model yang menganalisis hubungan antara return dengan risiko yang mengikatnya. Model ini memperhitungkan berbagai sumber risiko sistematis lainnya yang dapat mempengaruhi return suatu aset, tidak hanya risiko pasar saja. Model APT yang terkenal adalah Model APT yang dibangun oleh Chen Roll dan Ross (1986) serta Burmeister, Roll dan Ross (2003). Model ini meneliti hubungan antara return aset dengan berbagai risiko makroekonomi yaitu risiko kepercayaan, risiko horizon waktu, risiko inflasi, risiko siklus usaha, risiko sukubunga (unexpected inflation) dan risiko market timing (pasar). Dalam model tersebut, return saham terdiri dari dua bagian yaitu expected dan unexpected return. Unexpected return berkaitan dengan pergerakan return terhadap berbagai surprise atau perbedaan antara faktor makroekonomi yang aktual dengan yang diperkirakan sebelumnya. Unexpected return ini adalah risiko yang sesungguhnya dalam berinvestasi. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diteliti hubungan faktor-faktor makroekonomi yang secara a priori berpengaruh terhadap return suatu saham. Penelitian dalam karya akhir ini menganalisis penerapan model APT CRR dan BIRR tersebut. Seluruh variabel makroekonomi yang digunakan oleh para peneliti ini akan digunakan dalam penelitian ini kecuali faktor risiko kepercayaan dikarenakan adanya keterbatasan dalam data obligasi korporasi, selain itu akan ditambahkan pula variabel faktor risiko kurs karena pertimbangan penulis bahwa variabel nilai tukar rupiah terhadap USD menjadi salah satu indikator perekonomian yang penting di negara kita. Sampel yang diteliti adalah industri manufaktur di Bursa Efek Jakarta yang dengan metode stratified random sampling diambil 60 saham emiten yang menjadi sampel penelitian. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model APT yang dibangun dapat menerangkan return 45 saham yang diteliti. Delapan saham diantaranya memiliki goodness of fit yang sangat baik yaitu yang memiliki angka R2 diatas 50 persen. Kedelapan saham tersebut berturut-turut adalah ARGO, GGRM, ASII, DYNA, GJTL, KLBF, MLIA dan HMSP. Faktor makro yang secara signifikan berpengaruh terhadap return saham individual yang diteliti bervariasi antara satu saham dengan yang lain. Tetapi faktor risiko pasar menjadi faktor makro yang paling dominan dalam mempengaruhi return saham. Ada 35 return saham individual yang secara signifikan dipengaruhi oleh faktor risiko pasar. Untuk keseluruhan return saham industri manufaktur, faktor makro yang berpengaruh secara signifikan adalah faktor risiko pasar, faktor risiko kurs dan faktor risiko horizon waktu. Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 696/05 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Magister Akuntansi FEUI., 2005 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Stock exchanges Share valuation Manufacturing industry Investment Macroeconomics |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | ix, 235 p. : diagr. ; 28 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |