Text
Dampak overeducation terhadap perbedaan upah pekerja di Indonesia
Overeducation adalah kondisi dimana seorang pekerja dengan jenis pekerjaan tertentu memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pendidikan yang dibutuhkan untuk jenis pekerjaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fenomena overeducation, menganalisis dampak overeducation terhadap perbedaan upah pekerja, serta membandingkan dampak overeducation terhadap perbedaan upah pekerja laki-laki dan perempuan di Indonesia. Data yang digunakan adalah Sakernas 2010 dengan menggunakan sampel pekerja berusia 15 tahun ke atas yang berstatus sebagai pegawai/buruh/karyawan. Hasil analisis deskriptif dengan menggunakan metode pengukuran objektif menemukan bahwa 15% dari total pekerja yang berstatus sebagai pegawai/buruh/karyawan adalah pekerja overeducated. Hasil studi mengggunakan Over-, Required, and Undereducation (ORU) Model menunjukan bahwa tingkat pengembalian pendidikan untuk surplus education masih bernilai positif (6,2%) tetapi lebih rendah dibandingkan dengan tingkat pengembalian pendidikan untuk required education (11,3%). Selain itu, hasil regresi model Extended Mincerian Function menunjukkan bahwa pekerja overeducated memperoleh upah 6,4% lebih rendah (overeducation penalty) dibandingkan dengan pekerja lain yang adequately educated. Jika dibandingkan antara pekerja overeducated perempuan dengan laki-laki, overeducation penalty untuk pekerja perempuan adalah 10%, lebih besar dibandingkan untuk pekerja laki-laki (4,7%). Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
7957 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Departemen Studi Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia., 2012 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Education Over Education Wage Woment worker |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xvi, 113 p., 26 p. : diagr. ; 30 cm & lamp |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |