Text
Regulasi tingkat modal minimum telah menjadi kebijakan penting perbankan Indonesia selama dua dekade terakhir . Kebijakan yang me rupakan pengadopsian Basel Accord ini bertujuan menjaga stabilitas dan ketahana n perbankan yang didasari dengan keyakinan peran modal bank sebagai buffer untuk menjamin kesehatan bank atas risiko-risiko yang ada. Keyakinan tersebut juga dimiliki oleh pihak bank, ditandai dengan perilaku bank yang menahan kelebihan modal di atas tingkat modal minimum yang disebut sebagai capital buffer . Mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya, pe nelitian ini mencoba menemukan hubungan simultan antara penyesuaian capital buffer dan risiko bank-bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004-2011 dengan metode Generalised Method of Moment ( GMM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dua arah yang signifikan antara capital buffer dan risiko. Hubungan tersebut me nunjukan bahwa dalam menjaga capital buffer jangka pendeknya, bank-bank umum lebih memilih untuk menurunkan tingkat aset dalam komponen Aset Tertimba ng Menurut Risiko dibanding menaikan modal aktual mereka.Ada tabel
| Call Number | Location | Available |
|---|---|---|
| 7991 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
| Penerbit | Depok: Depatemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2012 |
|---|---|
| Edisi | - |
| Subjek | Financial management Banks and banking Capital structure of companies Risks Capital buffer |
| ISBN/ISSN | - |
| Klasifikasi | - |
| Deskripsi Fisik | xv, 86 p. : diagr. ; 30 cm |
| Info Detail Spesifik | - |
| Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
| Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |