Text
Re-code your change DNA : membebaskan belenggu-belenggu untuk meraih keberanian dan keberhasilan dalam pembaharuan
Judul buku yang ditulis oleh Rhenald Kasali seakan menjawab dengan lugas perta-nyaan (tantangan) Scott-Morgan, (2001) melalui buku mereka yang berjudul ?The End of Change: How Your Company Can Sustain Growth and Innovation While Avoiding Change fatigue.? Scott-Morgan et al. membe-rikan penegasan bahwa meskipun secara alami manusia mengalami proses perubahan yang berkelanjutan dan tidak terelakkan (melalui bertambahnya usia), tetapi pada dasarnya tidak seorangpun suka diperintah untuk berubah. Manusia lebih menyukai sesuatu yang sudah terbiasa (sering) mereka lakukan (learning curve effect)?business as usual. Apabila oganisasi?tempat manusia tersebut bekerja?menuntut perlunya perubahan, dua hal yang perlu dipertimbangkan adalah perubahan tersebut dilaksanakan dan dikembangkan untuk mengantisipasi perubahan dan feno-mena globalisasi secara proaktif dan interaktif dan sekaligus untuk menghindari ketidak-efisienan karena manusia merasakan kele-lahan/kebosanan dalam melaksanakan proses perubahan yang berjalan di tempat. Buku Re-Code Your Change DNAmerupakan the right intellectual manuvering effort on the right time, buku ini diterbitkan (Januari 2007) pada saat bangsa Indonesia memasuki dasawarsa pertama reformasi nasional (21 Mei 1998 ? 21 Mei 2008) dan sekaligus 1 abad Kebangkitan Nasional (20 Mei 1908 ? 20 Mei 2008). Di saat bangsa ini mengalami hopeless(the reformation fatigue)terhadap proses reformasi nasional yang tak kunjung menghadirkan ekspektasi warga negara Indonesia terhadap kehidupan ber-bangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang lebih baik; buku Rhenald Kasali memberikan pencerahan bagi para pembaharu (baca: pemakai kaca mata kuda perubahan) di negeri ini. Melalui Re-Code Your Change (Reformation) DNA, Rhenald Kasali telah berusaha meninggalkan pola sangkar burung (berpikir dari atas tanpa pernah menanggalkan kaca mata kudanya) dengan menghijrahkan dirinya dengan pola cacing yang hidup di bawah dan berupaya merasakan sendiri (sense of belonging) terhadap perubahan nyata dan yang seharusnya terjadi. Buku ini menyajikan perpaduan yang indah antara pendekatan konseptual dan kontekstual bagaimana dengan arif dan cerdas membebaskan berbagai belenggu untuk meraih keberanian dan keberhasilan dalam proses pembaharuan (reformasi)?bagaimana mengubah kesem-pitan menjadi kesempatan. Buku ini bisa menjadi guidance bagi para pembaharu untuk melakukan revitalisasi, refleksi, dan realisasi pembaharuan (reformasi) guna menyelamat-kan reformasi agar tidak mati suri atau bahkan gagal total. Buku ini terdiri dari 6 bagian dan 10 bab. Bagian I Pendahuluan memuat 2 bab (Bab 1 dan Bab 2). Bab 1 menjelaskan Re-Codebeserta uraian mengenai berbagai belenggu pelaksanaan pembaharuan dan faktor-faktor penting untuk mengubah DNA. Bab 2 mengetengahkan Seleksi Alam terkait dengan kompetisi sebagai pendorong atau pembunuh perubahan. Bagian II Pribadi-Pribadi Unggul dalam Pembaharuan berisikan 2 bab (Bab 3 dab Bab 4). Bab 3 menguraikan Change DNAterkait dengan akronim perubahan OCEAN (Openness to Experience, Conscientiousness, Extroversion, Agreeableness, Neuroticism). Bab 4 mengupas Re-Code Individu dan meme-riksa Change DNA berdasarkan OCEAN?Keterbukaan terhadap perjalanan hidup (Openness to Experience); Keterbukaan hati dan telinga (Conscientiousness); Keterbukaan diri (Extroversion); Keterbukaan terhadap kesepakatan (Agreeableness); Keterbukaan terhadap tekanan (Neuroticism). Bagian IIImenguraikan Kepemimpinan Transformasi, terdiri dari 2 bab (Bab 5 dan Bab 6). Bab 5 menceritakan pengalaman individu dari Muhammad Yunus, Paul Otellini, Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum, Martin Luther King dalam mengekspresikan Change DNA yang unggul. Bab 6 membahas Re-Code the Leader?terkait dengan Re-Code menjadi Great Leader. Bagian IV mengenai Meng-hancurkan Belenggu Institusi terdiri dari 1 bab (Bab 7). Bab 7 menjelaskan mengenai Re-Code organisasi?budaya dan pikiran organisasi. Bagian V membahas Rahasia Membangun Change Agents?Memulai Dari Membangun Hal-hal yang Kecil, terdiri dari 1 bab (Bab 8). Bab 8 menguraikan Re-Code the Critical Mass dan Hukum Pareto?empat kaidah epidemi: (1) Re-Code dimulai dari sedikit orang; (2) Faktor kelekatan; (3) Hukum tentang kegaduhan suara; (4) The power of context. Bagian akhir dari buku ini (Bagian VI) membahas mengenai Pembaharuan, terdiri dari dua bab (Bab 9 dan Bab 10). Bab 9 menjelaskan mengenai bagaimana melihat dengan pikiran; dan Bab 10 membahas mengenai Re-Code pikiran?mengajak kembali berpikir. Buku ini juga dilengkapi dengan Epilog, Daftar Pustaka, dan Indeks. Secara keseluruhan buku ini memiliki bobot kajian yang extra-ordinary, mengapa? Karena keberhasilan menyelesaikan 9 bagian dan 10 bab dalam buku ini merupakan wujud keberhasilan memadukan naluri, nalar, dan nurani seorang Rhenald Kasali. Rhenald Kasali sebagai seorang academician mampu menunjukkan bagaimana mengubah kekece-waannya (karena tertunda untuk memperoleh Guru Besar FE-UI?kesempitan menjadi Profesor) menjadi kesempatan untuk men-dongkrak adrenalinnya (cipta, rasa, karsa) guna menciptakan karya berbobot ini?the real re-code his change DNA. Dalam hal ini Rhenald Kasali telah memberikan contoh nyata yang baik bagi academician lainnya di Indonesia?bahwa sesudah kesulitan (tertunda menjadi Guru Besar) akan datang kemudahan (keberhasilan menghasilkan buku berbobot dan menjadi best seller di Indonesia). Kesulitan ternyata menjadi kendala yang telah mematangkan Rhenald Kasali. Keseluruhan isi buku ini mampu memberikan inspirasi bagi siapapun untuk menggali kembali definisi program reformasi nasional bangsa Indonesia yang sudah kehilangan arah. Perubahan pada dasarnya adalah mengubah cara manusia dalam berpikir dan berperilaku?dari promote the bad and prevent the good (amar munkar, nahi ma?ruf) ke promote the good and prevent the bad (amar ma?ruf, nahi munkar). Dalam hal ini penulis mengetengahkan contoh salah satu upaya redefinisi reformasi bangsa Indonesia yang mendukung pemikiran Rhenald Kasali: ?Reformation is the amendment of life to bring the society by force or persuasion to give-up misconduct and behave better; a thorough and comprehensive change of making better quality of life by removing faults and wastes, by putting a stop to abuses or malpractices, and by empo-wering better procedures (a mechanistic approach) and better thinking and behavior (an organic approach) in order to gain the better nation competitiveness? (Ciptono, 2007a; 2007b). Pandangan dan pemikiran Rhenald Kasali terkait dengan managemen perubahan organisasi mendasarkan kepada perubahan cara berpikir dan berperilaku manusia guna membebaskan berbagai belenggu untuk meraih keberanian dan keberhasilan dalam proses pembaharuan (reformasi). Keunikan pemikiran Rhenald Kasali tentang managemen perubahan adalah upaya untuk menyajikan ramuan dari berbagai disiplin ilmu (colla-borative advantage among interdisciplinary studies) guna memecahkan masalah peru-bahan. Disiplin ? disiplin ilmu itu terdiri atas: leadership, change management, marketing management, psychology, behavioral genetics, neuroscience, neuroplasticity, sociology.Secara garis besar ramuan dari berbagai disiplin ilmu yang tertuang dalam buku Rhenald Kasali memfokuskan pada manusia yang menjalankan perubahan itu sendiri, bukan pada alat-alat atau masalah yang manusia hadapi. Pokok pikiran buku ini menyangkut tiga hal berikut: Pertama, pola pikir Re-Code (Re-Code Leader, Re-Code the Critical Mass atau melalui hal-hal kecil, Re-Code Organisasi, Re-Code Individu)? Re-code adalah sebuah konsep yang sangat kaya dengan filosofi karena menyangkut perjalanan manusia: visi dan perencanaan, evolusi (seleksi alam), life-cycle (aturan alam), falsafah dialektik (konflik) yang memperkuat kejatidirian manu-sia dalam menyokong pembaharuan. Re-codeadalah membentuk kembali kode sel-sel pembentuk sifat agar ?fit? dengan kebutuhan zamannya; membentuk kembali cara berpikir dan memimpin dengan mempertimbangkan perubahan DNA (unsur pembawa sifat). Kedua, proses Re-Code bermula dari adanya Hard-Code, Re-Code, Change DNA based on OCEAN?New Way of doing, thinking, and New Habit. Proses Re-code berbasis OCEAN (Opennes to Experience, Conscientiousness, Extroversion, Agreea-bleness, Neuroticism) pada prinsipnya berupaya untuk membentuk kepribadian yang tangguh melalui pembaharuan pemikiran, perilaku dan kebiasaan. Re-code berbasis OCEAN menekankan pentingnya proses perubahan kepribadian yang berkelanjutan. Ketiga, hubungan antara pikiran dan karakter dengan hasil: Perbaikan kinerja orga-nisasi (hasil) bisa dicapai dengan menyentuh karakter dan cara berpikir. Proses berpikir dan modal dasar yang dimiliki (karakter) yang diperkaya oleh bagaimana organisasi membentuk kita dan bagaimana orang-orang di sekitar kita berpikir. Artinya pikiran-pikiran kita dibentuk oleh lingkungan kita. Oleh karena itu membentuk pikiran bersama-sama, bagaimana suatu hubungan dibangun dan bagaimana kita sekalian berpkir menjadi sama pentingnya dengan bagaimana kita pribadi berpikir..
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
658.406 KAS r | PSB lt.1 - B. Wajib | 3 |
Penerbit | Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama., 2007 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Leadership Change management |
ISBN/ISSN | 9792225897 |
Klasifikasi | NONE |
Deskripsi Fisik | xiv, 270 p. : diagr, ill. ; 24 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |