Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
Image of Teologi ekonomi : upaya internalisasi nilai-nilai tauhid dalam aktivitas ekonomi dan bisnis Islam

Text

Teologi ekonomi : upaya internalisasi nilai-nilai tauhid dalam aktivitas ekonomi dan bisnis Islam

Tarigan, Azhari Akmal - ;

Tauhid menempati posisi yang sangat penting dalam diskursus Ekonomi dan Bisnis Islam. Setidaknya Tauhid dapat melahirkan dua kesadaran dalam diri setiap Muslim. Pertama, setiap orang harus menyadari bahwa alam ini merupakan ciptaan Allah Swt. yang diperuntukkan untuk kesejahteraan manusia dan tentu saja Allah sebagai pemilik mutlak. Al-Qur’an memberikan penjelasan yang sangat tegas bahwa segala sumber daya alam atau dalam bahasa ekonomi disebut dengan faktor-faktor produksi adalah milik Allah Swt. yang bersifat absolut. Sedangkan kepemilikan manusia bersifat relatif. Kedua, motivasi penciptaan manusia ke dunia ini adalah untuk mengabdi kepada Allah dan setiap pengabdian yang dilakukan manusia itu akan dinilai sebagai sebuah ibadah. Pengabdian manusia tidak saja dalam bentuk ibadah, tetapi juga seluruh aktivitas ekonomi dan bisnisnya sepanjang diniatkan dan dimaksudkan untuk mencari ridha Allah Swt. Tentu saja internalisasi kedua kesadaran ini dalam diri Muslim akan memberikan pengaruh pada aktivitas bisnisnya.

Lebih jauh dari itu, dengan memahami Teologi Ekonomi, setiap pelaku ekonomi dan bisnis -seperti apa yang dikatakan Mustaq Ahmad- akan berupaya sekuatnya untuk meniru sifat-sifat Tuhan dan merealisasikannya dalam aktivitas bisnisnya. Kemampuan setiap Muslim untuk menginternalisasikan sifat Tuhan dalam dirinya dan mengaktualisasikannya dalam praktik bisnis akan memberikan keuntungan yang besar. Keuntungan dalam konsep Islam harus mengacu pada dua fase kehidupan manusia di dunia dan di akhirat. Konsep ini tentu berbeda dengan bisnis konvensional yang sangat menekankan keuntungan yang bersifat material dan hanya berorientasi duniawi. Ketika terjadi benturan antara keuntungan yang bersifat duniawi dan ukhrawi, maka keputusan etis harus dijatuhkan pada keuntungan yang bersifat abadi (akhirat). Pada gilirannya, aktivitas bisnis yang dilandasi tauhid ini akan menjadikan pelakunya pribadi-pribadi falah (human falah).


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
297.273 TAR tPSB lt.1 - B. Penunjang3
PenerbitJakarta: RajaGrafindo Persada 2014
Edisi-
SubjekIslam
Economics
Islamic economics
Religious aspects
ISBN/ISSN9789797697907
KlasifikasiNONE
Deskripsi Fisikxxx, 252 p. ; 23 cm.
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?