Text
Akankah Indonesia mencapai swasembada jagung di tahun 2016?
Target swasembada jagung di tahun 2016 perlu untuk dikaji ulang ketercapaiannya, karena target tersebut diiringi dengan beberapa kebijakan lainnya, seperti : penahanan stok di pelabuhan, pencabutan lisensi impor jagung oleh swasta, pemusatan manajemen stok jagung kepada Bulog. Apabila kebijakan-kebijakan tersebut tetap diimplementasikan di tengah kondisi pasar domestik yang kekurangan suplai, maka target swasembada jagung tahun 2016 akan menjadi malapetaka bagi para produsen pakan ternak yang memerlukan suplai jagung secara teratur. Studi ini ditujukan untuk meramal pencapaian target swasembada jagung di tahun 2016 dengan cara meramal produksi dan konsumsi pada tahun 2016 menggunakan beberapa alternatif metode : OLS, ARIMA, Time Trend Variable dan Recursive Model. Hasilnya, Indonesia akan mencapai swasembada jagung pada tahun 2016 dengan surplus sebesar 189.918 ton jagung pipilan kering dengan kadar air 25%. Namun mengingat kebutuhan industri pakan yang merupakan jagung pipilan kering dengan kadar air 15%, maka volume produksi yang menyusut akan membuat perhitungan di tahun 2016 malah menjadi defisit sebesar 2,51 juta ton. Apabila Indonesia ingin menutup defisit tersebut, diperlukan lahan jagung sebesar 4,3 juta hektar atau produktifitas lahan sebesar 63 kuintal per hektar.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
9666 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Program Studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia., 2016 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Agricultural economics Forecasting Corn Maize production Time trend variable |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xiii, 71 p., 19 p. : il. ; 30 cm & lamp |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |