Text
Analisis dampak kebijakan improved runway capacity 72 pada delay penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Pertumbuhan dari transportasi udara mengindikasikan bahwa dalam beberapa dekade terakhir industri ini memiliki peranan pada ekonomi regional dan integrasi pada perekonomian dunia. Industri penerbangan terus tumbuh dengan cepat meski tidak bersamaan dengan pertumbuhan profitabilitas yang kuat dan konsisten akibat persaingan yang ketat (Belobaba, 2009). Namun, pertumbuhan ini menghadapi sebuah tantangan yang besar untuk maskapai, bandara, pembuat kebijakan dan politisi. Masalah khusus yang dihadapi adalah pertumbuhan permintaan pada jasa penerbangan tidak diiringi oleh pertumbuhan yang respektif dari kapasitas bandara. Oleh sebab itu, banyak bandara di seluruh dunia mengalami kekurangan kapasitas. Dampak dari kurangnya kapasitas bandara adalah terjadinya congestion atau kepadatan, baik di udara maupun di darat akibat antrinya pesawat untuk lepas landas dan mendarat yang menyebabkan delay. Salah satu kebijakan yang ditempuh oleh PT. Angkasa Pura II dan PT. AirNav Indonesia adalah melalui kebijakan Improved Runway Capacity 72. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi penurunan tingkat delay penerbangan per menit di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Penurunan tingkat delay penerbangan per menit pada penerbangan domestik lebih tinggi dibandingkan tingkat penerbangan internasional, dan penurunan tingkat delay penerbangan per menit untuk leg keberangkatan lebih tinggi dibandingkan leg kedatangan.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
9695 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Program Studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia., 2016 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Policy analysis Air transport Airport Flight |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xiv, 70 p., 15 p. : il. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |