Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

Disagreement on rumor : pengukuran tingkat konsesnsus rumor, indentifikasi grup dominan dan pergerakan harga saham

Arief Rijanto - ;

Penelitian disagreement terhadap rumor ini bertujuan mengukur tingkat konsensus rumor di antara investor yang dapat menggerakkan harga saham dengan model disagreement dan reputasi. Reputasi pengmm rumor diperhitungankan dalam indeks Bullishness dan indeks Disagreement sesuai dengan penelitian Antweiler dan Murray (2004) dan model teoritis rumor Van Bommel (2003). Pengukuran tingkat konsensus terhadap rumor juga mempertimbangkan disagreement dengan orde ke dua atau lebih yaitu kondisi setuju untuk tidak setuju atau agree to disagree (Banerjee et. al. 2009). Kondisi tersebut dapat dilihat dari ada atau tidaknya peningkatan aktivitas perdagangan yang diukur dari volume dan volatilitas. Bila terjadi peningkatan volume maka peningkatan volume tersebut dapat menjadi indikator awal akan terjadinya pergerakan harga saham. Kemudian, peneliti menggunakan model core-periphery untuk mengidentifikasi grup yang mendominasi aktivitas perdagangan selama periode rumor. Hasil pengujian volatilitas menggunakan Asymmetric GARCH menunjukkan pola simetris volatilitas pada periode umum dan periode rumor. Kemudian, uji volatilitas jangka pendek dilakukan dengan FIGARCH. Hasil uji FIGARCH menunjukkan adanya peningkatan waktu (lamanya) volatilitas jangka pendek pada periode beredamya rumor dan terjadinya peningkatan risiko. Selain itu, hasil uji kointegrasi dengan SVECM menunjukkan adanya kointegrasi antara aktivitas pengiriman pesan saham di milis investor dengan peningkatan (penurunan) aktivitas perdagangan ditinjau dari volume, volatilitas dan harga saham. Pengukuran orde disagreement yang dapat mengerakkan harga dilakukan dengan analisis kointegrasi terutama uji respon impluse. Hasil uji respon impluse menunjukkan bahwa volume merespon terjadinya disagreement pada lag ke 1 dan harga saham pada lag ke 2 atau 3. Hasil penelitian ini mendukung teori disagreement dengan orde yang lebih tinggi yang dapat mengerakkan harga (Banerjee et. al. 2009). Kemudian, identifikasi grup dominan dengan model core-periphery menunjukkan adanya aktivitas grup dominan yang mendominasi pembentukan harga pada periode beredamya rumor. Grup dominan tersebut relatif terdiri dari 2 atau 3 broker. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa milis saham dapat dijadikan proksi untuk mengukur tingkat konsensus rumor dan disagreement di antara investor. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Antweiler dan Murray (2004) yang menyatakan bahwa aktivitas pengiriman pesan di internet dapat dijadikan proksi berkaitan dengan peningkatan (penurunan) volume perdagangan saham.Ada tabel


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
D 258PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitDepok: Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2010
Edisi-
SubjekShare valuation
Share prices
Capital markets
Stock prices
Dominant group
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikxiv, 207 p. : diagr. ; 30 cm
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?