Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

Hubungan corporate etrepreneurship dan knowledge management sebagai basis kinerja inovasi BUMN Go-Public : Studi komparasi pada pada BUMN Go-Public Indonesia berteknologi dinamis dan berteknologi stabil

Silalahi, Ursula - ;

Karakter entrepreneurship merupakan anteseden untuk mengelola sumberdaya strategis organisasi guna peningkatan kinerja berupa kekayaan perusahaan (Hitt, Ireland & Sirmon, 2003). Kinerja inovasi sebagai salah satu cara meningkatkan kekayaan dapat tercipta dengan pengelolaan "pengetahuan organisasi" sesuai konsep KM (Zack, 1999; Aramburu, Saenz & Rivera, 2009). Namun, upaya inovasi di perusahaan publik sering menghadapi kendala knowledge gap antar unit kerja (Liebowitz & Chen, 2003), akibat tidak meratanya penyebaran pengetahuan di internal perusahaan . Oleh sebab itu, dalam penelitian ini akan dianalisis keterkaitan antara karakter enterprener korporasi dengan KM yang berfokus pada penyebaran pengetahuan yang berasal dari internal (sharing knowledge antar unit kerja), maupun ekstemal (transfer knowledge intra-organisasi) mengatasi masalah knowledge gap untuk peningkatan kinerja inovasi organisasi publik, khususnya BUMN yang telah go-public. Menurut Afuah (1998); Turban et al. (2006), ketersediaan pengetahuan erat hubungannnya dengan kecepatan perubahan teknologi operasi . Dalam perusahaan berbasis "high tech " yang teknologi operasinya cepat berubah, perlu pengetahuan baru yang tersedia secara cepat. Untuk melakukan analisis lebih jauh, penelitian berupa studi komparasi dilakukan pada BUMN berteknologi dinamis dari industri JCT (Information Communication Technology): PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan BUMN berteknologi stabil dari industri pertambangan: PT. Aneka Tambang Tbk. Data survey diolah dengan statistik exploratory menggunakan metoda ANOV A dan statistik confirmatory dengan metoda Sequential Equation Methodology (SEM) . Sampel terpilih adalah kelompok pimpinan puncak hingga manajemen level menengah, yang mewakili unit kerja dalam organisasi. Dari PT. Telkom diperoleh 262 kuesioner, dan diolah sejumlah 248, sedangkan dari PT. Antam diperoleh 199 kuesioner dan diolah sejumlah 179 kuesioner. Hasil pengolahan dan analisis menunjukkan bahwa pada perusahaan BUMN go-public yang berteknologi dinamis, karakter corporate entrepreneurship berpengaruh positif bagi terlaksananya transfer knowledge intra-organisasi. Sedangkan pada organisasi berteknologi stabil, ditemukan bahwa karakter enterprener korporasi berpengaruh negatif bagi proses transfer knowledge intra-organisasi. Bagi kedua jenis perusahaan BUMN go-public ditemukan bahwa untuk meningkatkan kinerja inovasi diperlukan upaya mengeliminasi knowledge gap dengan intensifikasi sharing knowledge antar unit kerja dan mengembangkan organisasi berkarakter enterprener korporasi. Sehingga yang perlu dilakukan adalah pemerataan kemampuan absorptive capacity antar unit kerja. Disamping itu perlu dibangun kerjasama antar perusahaan yang terintegrasi dalam industrial linkage, sehingga proses transfer knowledge untuk tujuan inovasi dapat memberi nilai tambah bagi peningkatan kekayaan pemegang saham dan peningkatan perekonomian negara. Ada tabel


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
D 277PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitDepok: Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2010
Edisi-
SubjekInnovation
Entrepreneurship
Governmental corporations
Knowledge management
Transfer knowledge
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikxxi, 554 p. : diagr. ; 30 cm
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?