Text
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas sistem Whistle-blowing internal dan dampaknya terhadap Fraud dan sistem kontrol organisasi hirarkis
Skandal korporasi dan perilaku curang di dalam sebuah organisasi masih saja terjadi. Nilainya dari waktu ke waktu semakin besar sehingga merugikan stakeholder. Perilaku curnng dan korupsi menurunkan daya saing perusahaan (Locket dan Thompson, 2007), serta dapat menyebabkan bangkrutnya sebuah korpornsi. Salah satu contohnya adalah Enron di USA dan Bank Global di Indonesia. Di lain pihak, kontrol organisasi hirnrkis sebagai kontrol terstruktur antarn atasan dan bawahan serta mekanisme pengawasan yang telah ada belum mampu menghentikan kecurnngan yang dilakukan oleh direksi atau pegawai di dalam korpornsi. Untuk itu, dibutuhkan pengendalian organisasi yang mampu menyesuaikan kondisi lingkungan eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal organisasi. Mekanisme sistem whistle-blowing yang memanfaatkan peripheral vision dalam usaha menangkap sinyal-sinyal lemah yang jauh dari pengamatan dan pengawasan dapat dimanfaatkan dan dijadikan masukan sebagai data dan infonnasi, sekaligus bagian dari mekanisme kontrol. Dengan latar belakang demikian, penelitian ini melihat pengaruh sistem whistle-blowing internal dalam penguatan kontrol organisasi hirnrkis dan penurunan fraud /agency problem. Penelitian tentang sistem whistle-blowing internal ini telah banyak dilakukan di negarn Barnt yang mempunyai dimensi budaya berbeda. Dengan mempertimbangkan aspek budaya Indonesia yang mempunyai dimensi budaya berbeda dengan dunia Barnt (Hosftede, 1980), penelitian ini juga menelaah variabel yang mempengaruhi efektivitas sistem whistle-blowing internal di Indonesia. Pengujian dilakukan dengan menggunakan dua tahap pendekatan, yaitu tahap Analysis Model Pengukurnn (Measurement Model) dan tahap Analisis Model Strukturnl (Structural Model). Objek penelitian terdiri dari 8 perusahaan dengan 566 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa system whistle-blowing internal memperkuat kontrol organisasi hirnrkies dan rnenurunkan fraud. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel yang mempengaruhi efektivitas sistem whistle-blowing internal adalah pelatihan dan komunikasi, kepernirnpinan trnnsformasional dan dukungan manajemen tingkat atas. Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
D 285 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2010 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Fraud Agency problem Management control systems Organizational control Whistle blowing |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xviii, 303 p. : diagr. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |