Text
environmental disaster, attitude, and subjective well-being : Analizing Indonesia family life survey
Terciptanya kesejahteraan merupakan tujuan pembentukan suatu negara, termasuk Indonesia yang telah tertuang jelas dalam pembukaan UUD 1945 sebagai landasan negara. Pendekatan objective untuk mengukur kesejahteraan seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga dan tingkat kemiskinan yang digunakan terlebih dinilai belum cukup mengambarkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh pada setiap individu. Sehingga dikembangkanlah pendekatan indikator mikro untuk mengukur kesejahteraan yaitu subjective well-being. Mengacu pada berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, bahwa subjective well-being merupakan kajian yang multidimensional, dimana banyak faktor dapat memengaruhinya termasuk faktor sosial dan lingkungan. Sementara itu, Indonesia yang terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, mengalami fenomena bencana alam lingkungan yang luar biasa baik karena faktor alam maupun campur tangan manusia. Sebagai sesama makhluk hidup manusia dan lingkungan seharusnya memiliki hubungan timbal balik yang erat, sehingga penulis tertarik untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh faktor-faktor lingkungan yaitu bencana alam, etika, dan partisipasi lingkungan terhadap subjective well-being. Dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang 5, peneliti memilih penilaian terhadap kepuasan hidup sebagai variabel dependen subjective well-being. Sementara variabel independennya, peneliti menggunakan proksi keterlibatan bencana alam, partisipasi individu terkait lingkungan dan pembangunan, serta kebiasaan dalam membuang sampah. Terkait metode penelitian, peneliti menggunakan metode analisis kuantitatif dan model ordered probit untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut. Hasilnya, terdapat pengaruh yang signifikan antara ketiga faktor lingkungan yaitu bencana alam, etika dan partisipasi lingkungan. Walaupun demikian, pengaruh paling signifikan terdapat pada faktor perilaku lingkungan dengan tingkat keyakinan 95%. Sedangkan varibel bencana alam berpengaruh negatif ketika variabel kontrol tidak diikutsertakan. Sebaliknya variabel partisipasi lingkungan berpengaruh positif ketika diformulasikan dengan variabel kontrol. Sehingga dalam penelitian ini variabel kontrol turut berpengaruh signifikan terhadap subjective well-being diantaranya kondisi kesehatan, usia, pendidikan, jenis kelamin, status bekerja, status perkawinan, dummy agama islam dan pendapatan. Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
11088 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia., 2018 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Environmental Families and family life Subjective well beng Environmental attitude \' Environmental participat |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xiv, 74 p. : il. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |