Text
Pendanaan dalam pencapaian akses universal air minum di Indonesia
RPJMN 2015-2019 mengamanatkan pencapaian target akses universal air minum (100%) tahun 2019. Namun melihat tren cakupan air minum dan pendanaan yang ada, kemungkinan target tersebut tidak tercapai. Oleh karena itu, upaya untuk mencapai target akses universal air minum perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemungkinan pencapaian kebijakan 100% akses air minum tahun 2019 berdasarkan tren pendanaan, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan kepadatan penduduk, serta mengetahui pendanaan yang paling berpengaruh terhadap cakupan akses air minum. Pendekatan kuantitatif yang digunakan adalah metode ekonometrika (regresi data panel), dilengkapi analisis deskriptif. Model data panel dengan random effect model menunjukkan kemampuan variabel bebas (pendanaan, PDRB per kapita dan kepadatan penduduk) dalam menjelaskan variabel dependen (cakupan air minum) adalah sebesar 23,57% sementara sisanya dijelaskan variabel lain diluar model. PDRB per kapita merupakan variabel dengan pengaruh terbesar terhadap cakupan air minum, dilanjutkan dengan variabel Kepadatan Penduduk. Untuk variabel pendanaan, APBN merupakan variabel yang signifikan memberikan pengaruh tertinggi terhadap cakupan, diikuti variabel APBD. Sedangkan variabel pendanaan lain tidak signifikan. Namun bila DAK dan Hibah disatukan bersama APBN dan APBD menjadi variabel pendanaan pemerintah, maka variabel tersebut menjadi signifikan dan memberikan pengaruh lebih tinggi. Cakupan air minum tahun 2019 berdasarkan perhitungan harga satuan adalah 80,21%, artinya target akses universal tahun 2019 tidak tercapai. Berdasarkan analisis deskriptif, investasi pasti berpengaruh positif pada cakupan, namun investasi total per kapita yang tinggi belum tentu memberikan tambahan cakupan yang tinggi pula. Dana pemerintah untuk pengembangan SPAM berpengaruh positif terhadap cakupan akses air minum, meskipun pada level investasi per kapita yang sama, tambahan cakupan yang dihasilkan berbeda dengan range yang cukup besar. Intervensi publik dalam penyediaan infrastruktur air minum mutlak diperlukan akibat besarnya distribusi layanan dan besarnya kemungkinan kegagalan pasar. Oleh karena itu, untuk mencapai akses universal air minum, diperlukan peningkatan pendanaan yang substansial sejalan dengan peningkatan PDRB per kapita dan kepadatan penduduk di wilayah pelayanan. Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 008/18 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI., 2018 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Financing Drinking water Panel data Universal access |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xii, 94 p. : il. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |