Text
Kalau ada cara yang mudah, mengapa pilih yang sulit ? Studi kasus penggunaan tikat harian berjaminan stasiun Bogor
PT. Kereta Api Commuter Jabodetabek (PT. KCJ) terus mendorong penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) yang masih menggunakan Tiket Harian Berjaminan (THB) untuk beralih menggunakan Kartu Multitrip (KMT) yang lebih praktis dan efisien. Namun demikian, pada tahun 2016 sekitar 42% penumpang KRL masih menggunakan THB.Penumpang KRL harus membayar Rp.50.000 (harga KMT Rp.20.000 dan saldo KMT Rp.30.000) yang relatif cukup mahal untuk sebagian penumpang. Disisi lain, keberadaan saldo minimun yang harus ada pada KMT sebesar Rp.13.000 diduga menjadi kendala penumpang untuk menggunakan KMT dan tetap menggunakan THB. Penelitian ini bertujuan menguji kebijakan yang dapat mendorong penumpang KRL yang masih menggunakan THB untuk beralih ke KMT.Dua kebijakan (kebijakan menggratiskan KMT (yang harga kartunya Rp.20.000 dan berisi saldo Rp.30.000) dan memberikan diskon sebesar 80% dari harga KMT (yang harga kartunya Rp.20.000 dan berisi saldo Rp.30.000)) telah diuji menggunakan percobaan ekonomi ekonomi kepada 100 responden di Stasiun Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan menggratiskan KMT dan diskon 80% dari harga KMT akan mendorong penumpang KRL menggunakan KMT. Namun demikian, kebijakan menggratiskan KMT akan membuat penumpang KRL tidak menghargai KMT.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 011/18 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI., 2015 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Tickets Trains Multitrip card Experiemental economics |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xii, 67 p. 38 p. ; il. ; 30 cm & lamp |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |