Text
Pengaruh relijiusitas terhadap subjective well-being : Studi empiris pada pengusaha muslim di Indonesia
Terdapat fenomena paradoks yang dihadapi oleh pengusaha. Pengusaha menghadapi berbagai kondisi tidak ideal, seperti fluktuasi pendapatan yang mengakibatkan pendapatannya tidak stabil (Carrington, Mccue, & Pierce, 1996), jam kerja yang lebih panjang (Hyytinen & Ruuskanen, 2007) dan mengalami stress (D. Blanchflower, 2004). Serta terdapat fenomena liabilitas yang tak terbatas karena bercampurnya harta usaha dengan harta pribadi (Moskowitz & Vissing-J?rgensen, 2002). Menariknya, walaupun kendala yang dihadapi pengusaha cukup banyak, beberapa penelitian menunjukan bahwa pengusaha memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi dan cenderung lebih bahagia (Binder & Coad, 2013; D. G. Blanchflower & Oswald, 1998). Islam sebagai ad-din atau way of life merupakan sarat akan nilai yang mempengaruhi keputusan dan cara pandang individu termasuk penilaian individu terhadap hidupnya. Crum & Chen, 2015 menemukan bahwa pengusaha yang relijius memiliki penilaian kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak relijius. Menggunakan IFLS 5, penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah relijiusitas berpengaruh terhadap subjective well-being pada pengusaha muslim di Indonesia dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Selain itu, penelitian ini juga akan membandingkan relijiusitas dan subjective well-being kelompok pengusaha dan pegawai muslimAda tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
11193 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Program Studi Bisnis Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia., 2018 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Entrepreneurs Religious Subjective well Moslim bieng |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xii, 70 p. : il. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |