Text
Determinants of infant mortality in Indonesia
Salah satu tujuan pembangunan milenium dari tahun 1990 sampai dengan 2015 adalah mengurangi tingkat kematian balita hingga dua per tiga. Sampai dengan saat ini, Indonesia telah berada pada jalur yang tepat dalam mencapai target tersebut. Akan tetapi, perkembangan yang lambat pada penurunan kematian bayi menunjukkan bahwa diperlukan perhatian lebih untuk meningkatkan keselamatan pada bayi usia muda. Termotivasi oleh kondisi tersebut, penelitian ini hendak mengidentifikasi determinan kematian bayi di Indonesia pada tahun 1997 sampai dengan 2012 menggunakan data Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) periode ke 4, 5 dan 6. Disamping itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi eksternalitas yang dapat diperoleh dari investasi pada pendidikan ibu, sarana dan prasarana yang memadai pada sumber air minum dan sanitasi, serta vaksinasi anak di lingkungan sekitar rumah tangga. Kerangka konseptual dari penelitian ini didasarkan pada kerangka teoritis Mosley dan Chen (1984). Penelitian ini menggunakan regresi logistik untuk mengestimasi pengaruh dari berbagai macam faktor yang mempengaruhi kematian bayi. Hasil regresi menunjukkan bahwa faktor bio-demografis, yakni karakteristik ibu dan anak adalah faktor kunci dalam memprediksi kematian bayi di Indonesia. Bayi berjenis kelamin pria, anak kembar, ibu dengan tingkat kelahiran tinggi, jarak kelahiran yang pendek antar bayi, usia ibu diatas 35 tahun, dan komplikasi kehamilan merupakan faktor-faktor yang terbukti berhubungan positif dengan kematian bayi. Faktor perilaku antara lain institusi kelahiran, pengetahuan tentang cairan rehidrasi oral, dan praktek kontrasepsi merupakan faktor-faktor penting yang memiliki hubungan negatif dengan kematian bayi. Selain itu, higienitas pada tempat tinggal seperti ketersediaan sumber air minum yang bersih, kepemilikan toilet pribadi, dan penggunaan material lantai yang lebih baik juga merupakan faktor penting yang dapat meningkatkan status ketahanan hidup bayi di Indonesia. Beberapa variabel sosio ekonomis juga terbukti merupakan determinan penting dari tingkat kematian bayi di Indonesia. Diantara berbagai jenis faktor tersebut, jumah anggota rumah tangga merupakan faktor yang memiliki keterkaitan yang paling kuat dengan kematian bayi. Pada level komunitas, regional Sumatra dan Kalimantan pada periode 2012 memiliki tingkat keterjadian kematian bayi yang lebih rendah dibandingkan dengan regional Jawa dan Bali sedangkan regional Sulawesi pada periode 2007 memiliki tingkat keterjadian kematian bayi yang lebih tinggi. Lebih lanjut, penelitian ini menemukan bahwa partisipasi masyarakat pada program imunisasi pemerintah nasional memberikan efek eksternalitas yang positif pada tingkat ketahanan hidup bayi di Indonesia.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 302/15 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia., 2015 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Demography Infant mortality Socioeconomics |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | x, 60 p. : il. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |