Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

Decentralzation and regional inflation in Indonesia

Shed Mansoob Murshed (Pembimbing/Promotor) - ; Ramdhani, Maharlika - ;

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari desentralisasi fiskal dan pembentukan Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terhadap inflasi regional di Indonesia selama kurun waktu 2008-2013. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat inflasi, rasio pengeluaran dan rasio otonomi pendapatan sebagai proxy desentralisasi fiskal, keberadaan TPID, produk domestik regional bruto (PDRB), kondisi infrastruktur, populasi, dan inflasi bahan makanan regional. Data yang digunakan dihimpun dari 65 kota yang dianggap sebagai kontributor inflasi nasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio pengeluaran sebagai salah satu indikator desentralisasi fiskal memiliki hubungan negatif dengan tingkat inflasi daerah, sedangkan rasio otonomi pendapatan daerah dan keberadaan TPID pada tingkat kabupaten/kota tidak memberikan dampak signifikan terhadap volatilitas inflasi regional di daerah..Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari desentralisasi fiskal dan pembentukan Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terhadap inflasi regional di Indonesia selama kurun waktu 2008-2013. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat inflasi, rasio pengeluaran dan rasio otonomi pendapatan sebagai proxy desentralisasi fiskal, keberadaan TPID, produk domestik regional bruto (PDRB), kondisi infrastruktur, populasi, dan inflasi bahan makanan regional. Data yang digunakan dihimpun dari 65 kota yang dianggap sebagai kontributor inflasi nasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio pengeluaran sebagai salah satu indikator desentralisasi fiskal memiliki hubungan negatif dengan tingkat inflasi daerah, sedangkan rasio otonomi pendapatan daerah dan keberadaan TPID pada tingkat kabupaten/kota tidak memberikan dampak signifikan terhadap volatilitas inflasi regional di daerah.


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
T 330/15PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitDepok: Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia 2015
Edisi-
SubjekDecentralization
Inflation fiscal
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikix, 50 p. :,il. ; 30 cm
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?