Text
Faktor ekonomi dominan penyebab perselisihan hasil Pemilukada tingkat Kabupaten/Kota di Indonesia tahun 2011
Tingkat permohonan perselisihan hasil pemilukada ke Mahkamah Konstitusi cenderung tinggi. Pada tahun 2013, sebanyak 75% pelaksanaan pemilukada dari berbagai daerah diperkarakan ke MK. Otonomi daerah memberikan kewenangan kepada kepala daerah dalam pengelolaan sejumlah dana dari pemerintah pusat. Dana itu disebut dengan dana perimbangan. Dana ini terdiri dari dana bagi hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kewenangan tersebut bukanlah merupakan faktor ekonomi dominan yang menjadi alasan para calon kepala daerah untuk berperkara di MK.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 367/16 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI., 2016 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Economics Local government finance Economic factor Municipal electrical Dispure |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xiii, 46 p. : il. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |