Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

Analisis evaluasi pelaksanaan program raskin dan hubungan terhadap peningkatan kualitas konsumsi pangan rumah tangga sasaran (Studi komparasi Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Papua tahun 2011 dan tahun 2013)

Asmarina - ; Dewi Meisari (Pembimbing/Promotor) - ;

Kemiskinan hingga saat ini masih menjadi masalah yang cukup serius dihadapi oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Pemerintah berupaya memberikan solusi kemiskinan dalam bentuk program penanggulangan kemiskinan. Salah satu indikator miskin adalah kurangnya kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok makanan. Untuk itu program kemiskinan yang dianggap efektif dalam membantu masyarakat miskin adalah Program Raskin. Penelitian ini mengangkat studi komparasi Provinsi yang erat kaitannya dengan kemiskinan. Provinsi Jawa Timur adalah salah satu daerah di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk miskin paling tinggi dengan tingkat kemiskinan sebesar 14,23% atau 5,356 juta jiwa pada tahun 2011. Sementara Provinsi yang juga erat dengan kemiskinan adalah Papua, Provinsi Papua memiliki persentase penduduk miskin tertinggi yaitu sebesar 31,98% atau 944 ribu jiwa pada tahun 2011. Selain bertujuan untuk menganalisis evaluasi pelaksanaan Program Raskin, penelitian ini juga akan melihat hubungan Raskin terhadap peningkatan kualitas konsumsi pangan rumah tangga sasaran. Penelitian ini menggunakan data Susenas Kor dan Modul Konsumsi Provinsi Jawa Timur dan Papua tahun 2011 dan 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan indikator 3T (Tepat Sasaran, Tepat Harga dan Tepat Kuantitas) di Provinsi Jawa Timur dan Papua belum sepenuhnya sesuai dengan Pedoman Umum tahun 2011 dan 2013. Sementara hubungan yang terjadi antara pelaksanaan Program Raskin dengan peningkatan kualitas konsumsi pangan mengindikasikan adanya hubungan yang negatif, hal ini dinilai berdasarkan peningkatan makanan yang tidak berkualitas dari tahun 2011 ke tahun 2013 seperti rokok. Ada tabel


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
T 435/16PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitJakarta: Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI 2016
Edisi-
SubjekPoverty
Food programs
Governanace aid food consumtion quality
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikxv, 94 p. : il. ; 30 cm
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?