Text
Penerapan model optimasi logistik dalam pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di kota Depok
Pemerintah Kota Depok mengeluarkan Perda Nomor 5 Tahun 2014 yang mengubah konsep pengelolaan sampah dari konvensional menjadi berkelanjutan berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Konsep baru tersebut mewajibkan pemilahan sampah dari sumbernya. Dengan adanya perda ini, Pemkot Depok fokus pada pengangkutan dan pengolahan sampah organik dan residu. Sampah organik diolah menjadi kompos dan sampah residu dibuang ke TPA. Sampah anorganik dikumpulkan oleh komunitas bank sampah untuk didaur ulang sebagai bahan baku industri. Tujuan penelitian adalah mengestimasi kebutuhan biaya minimal yang dibutuhkan pemerintah daerah dengan sistem baru. Biaya minimal diperoleh dari network optimization model dengan cakupan layanan sebesar 80 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya minimal yang dibutuhkan untuk pengelolaan sistem baru adalah Rp.112 miliar per hari dengan skenario jumlah masyarakat yang memilah sebanyak 70 persen. Jika jumlah masyarakat yang memilah 100 persen, maka biaya yang dibutuhkan adalah Rp.160 miliar per hari. Hasil penelitian juga menunjukkan biaya pengangkutan dan pengolahan sampah organik lebih besar dari biaya pengangkutan sampah residu.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 437/16 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI., 2016 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Waste management Cost estimates Recycling center Network optimization models Source separation |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xiv, 91 p. : il. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |