Text
Perempuan berperan ganda dan pemilihan metode kontrasepsi modern berdasarkan paritas
Peran perempuan sebagai seorang istri dan ibu yang mengurus suami, anak, dan rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Ketika perempuan memutuskan untuk bekerja, meningkatkan pendidikan dengan melanjutkan sekolah, mengikuti kegiatan kemasyarakatan, atau melakukan kegiatan lain dengan tujuan aktualisasi diri, muncul konflik antara peran maternal dan non-maternal. Keberadaan anak dianggap sebagai faktor penghambat, sehingga istri bekerja diduga berkeinginan membatasi kelahiran dengan menggunakan alat kontrasepsi. Penelitian ini menggunakan data SUSENAS 2017 dengan unit analisis perempuan kawin yang berusia 15 sampai 49 tahun yang berstatus sebagai istri kepala rumah tangga. Dalam menganalisis data, studi ini menggunakan metode regresi multinomial. Hasil inferensial memperlihatkan bahwa ketika seorang perempuan memiliki peran ganda (menjalankan peran maternal dan non-maternal), dia merasa opportunity cost untuk menambah jumlah anak akan semakin besar, sehingga perempuan tersebut memilih untuk membatasi jumlah kelahiran dengan menggunakan kontrasepsi baik metode kontrasepsi jangka panjang maupun kontrasepsi jangka pendek.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 447/18 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Program Studi Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia., 2018 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Women Birth control Contraception Parity |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xiii, 72 : diagr. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |