Text
Analisis hubungan komplementer dan kompetensi antar destinasi pariwisata (Studi kasus : 10 destinasi pariwisata prioritas di Indonesia)
Tesis ini menganalisis pola hubungan antar destinasi pariwisata prioritas dalam menarik kesempatan peningkatan pendapatan dari sektor pariwisata melalui kunjungan wisatawan mancanegara. Model Dendrinos-Sonis digunakan untuk melihat keterkaitan destinasi pariwisata, melalui koefisien yang menyatakan hubungan kompetisi atau komplementer. Data yang digunakan adalah jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Tahun 2001 ? 2015 di 10 destinasi pariwisata prioritas dan 1 destinasi pariwisata acuan (numeraire/referensi). Dari penelitian tersebut didapatkan hubungan komplementer terjadi antara Morotai dengan Wakatobi dan Bromo Tengger Semeru; Danau Toba dengan Bromo Tengger Semeru; serta Bromo Tengger Semeru dengan Tanjung lesung, Borobudur, Mandalika, dan Bali. Sementara hubungan kompetisi terjadi antara Borobudur dengan sebagian besar destinasi lain; serta Morotai dengan Danau Toba, Tanjung Lesung, dan Borobudur. Faktor adanya event berpengaruh terhadap hubungan komplementer dan kompetisi. Terjadi kecenderungan bahwa adanya event di satu destinasi akan mengarah pada hubungan komplementer destinasi tersebut dengan destinasi lainnya. Sementara faktor tema atraksi, jarak, dan konektivitas tidak berhubungan dengan pola kompetisi ataupun komplementer antar destinasi wisata.Tesis ini menganalisis pola hubungan antar destinasi pariwisata prioritas dalam menarik kesempatan peningkatan pendapatan dari sektor pariwisata melalui kunjungan wisatawan mancanegara. Model Dendrinos-Sonis digunakan untuk melihat keterkaitan destinasi pariwisata, melalui koefisien yang menyatakan hubungan kompetisi atau komplementer. Data yang digunakan adalah jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Tahun 2001 ? 2015 di 10 destinasi pariwisata prioritas dan 1 destinasi pariwisata acuan (numeraire/referensi). Dari penelitian tersebut didapatkan hubungan komplementer terjadi antara Morotai dengan Wakatobi dan Bromo Tengger Semeru; Danau Toba dengan Bromo Tengger Semeru; serta Bromo Tengger Semeru dengan Tanjung lesung, Borobudur, Mandalika, dan Bali. Sementara hubungan kompetisi terjadi antara Borobudur dengan sebagian besar destinasi lain; serta Morotai dengan Danau Toba, Tanjung Lesung, dan Borobudur. Faktor adanya event berpengaruh terhadap hubungan komplementer dan kompetisi. Terjadi kecenderungan bahwa adanya event di satu destinasi akan mengarah pada hubungan komplementer destinasi tersebut dengan destinasi lainnya. Sementara faktor tema atraksi, jarak, dan konektivitas tidak berhubungan dengan pola kompetisi ataupun komplementer antar destinasi wisata.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 462/16 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI., 2016 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Competition Tourism Destination Destination correlation Tourism visit |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xiv, 111 p. : il. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |