Text
What hinders the development of cocoa processing industries in Indonesia?
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang faktor-faktor yang dapat menghambat perkembangan industri pengolahan kakao Indonesia. Penelitian ini, khususnya, ditujukan untuk menganalisa perkembangan industri pengolahan kakao di Indonesia setelah penerapan bea keluar terhadap ekspor biji kakao (bahan baku bagi produk-produk olahan kakao); bagaimana respon dari industri tersebut dan bagaimana distribusi harga diantara para pelaku dalam rantai nilai kakao-coklat di Indonesia. Pendekatan kualitatif dan kuantitatif digunakan dalam analisa penelitian ini. Analisa kualitatif digunakan untuk melihat secara deskriptif pola ekspor kakao Indonesia, sebagai gambaran dari perkembangan industri pengolahan kakao Indonesia. Selain itu, metode kualitatif juga digunakan untuk menganalisa rantai nilai dari Kakao-Coklat di Indonesia. Analisa deskriptif juga dilakukan terhadap trend harga biji kakao untuk melihat pembagian harga dan resiko antar pelaku dalam rantai nilai kakao Indonesia akibat penerapan bea keluar ekspor biji kakao dan perubahan harga dunia biji kakao. Analisa kuantitatif dilakukan untuk melihat apakah penerapan bea keluar tersebut mempengaruhi perkembangan industri pengolahan kakao Indonesia, melalui penawaran ekspor dari produk-produk olahan kakao Indonesia. Hasil analisa menunjukkan bahwa pasokan biji kakao yang tidak cukup untuk pasar domestik, hambatan berupa bea masuk oleh negara-negara EU, dan permasalahan transportasi adalah permasalahan utama yang dapat menghambat perkembangan industri pengolahan kakao Indonesia. Dapat disimpulkan juga bahwa penerapan bea keluar untuk ekspor biji kakao adalah regulasi yang sangat efektif untuk menurunkan ketergantungan terhadap ekspor bahan baku pada ekspor produk kakao Indonesia dan mendorong pengolahan domestik kakao dengan peningkatan ekspor produk-produk olahan kakao. Selain itu, penerapan bea keluar dan fluktuasi harga dunia untuk biji kakao dipandang menguntungkan pemerintah dan industri pengolahan kakao, tapi menyebabkan kerugian bagi eksporter biji kakao dan tidak berpengaruh terhadap petani. Namun, suatu mekanisme penetapan harga yang lebih baik antara petani dan industri serta efektifitas dari keberadaan asosiasi atau organisasi petani dapat menjadi solusi untuk membuat petani memperoleh keuntungan dari penerapan bea keluar tersebut.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 468/14 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia., 2014 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Export tax Value chain Exportts Cocoa processing industry |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xi, 64 p. : il. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |