Text
Dapatkah uang membeli kebahagian? sebuah Studi eksperimental
Kebahagiaan seharusnya menjadi tujuan akhir dari seluruh aktivitas manusia, termasuk didalamnya aktivitas ekonomi. Namun, dalam banyak kasus, seringkali pertumbuhan tingkat pendapatan tidak serta-merta disertai dengan peningkatan kebahagiaan, sebagaimana termaktub dalam Paradoks Easterlin. Studi ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendapatan dan kebahagiaan pada ranah analisis perilaku (behavioral). Sesuai dengan tujuan tersebut, studi ini menggunakan metode eksperimental sebagai metode pengumpulan data, lalu menggunakan uji-t dan regresi ordered logit sebagai metode analisis data. Hasil studi ini menemukan bahwa tingkat pendapatan absolut merupakan determinan penting dari tingkat kepuasan seseorang akan pendapatannya. Hasil regresi pada studi ini juga mengonfirmasi adanya peranan pendapatan di masa lalu, serta ekspektasi pendapatan di masa sekarang dalam menentukan tingkat kepuasan seseorang akan pendapatannya. Adanya informasi mengenai pendapatan orang lain, baik pendapatan rata-rata maupun pendapatan maksimum, menurunkan kepuasan subyek akan tingkat pendapatannya sendiri. Sementara itu, beberapa karakteristik sosio-ekonomi individu ditemukan signifikan mempengaruhi kepuasan seseorang akan pendapatannya, diantaranya asal fakultas, jenis kelamin, etnis, agama, asal daerah Jabodetabek, latar belakang keluarga, kepedulian seorang individu terhadap pendapat orang lain (akan dirinya) dan terhadap posisi tingkat pendapatannya, serta jurusan. Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
11293 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia., 2018 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Income Happiness Being Subjective well Experimental welfare |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xiv, 77 p. : il. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |