Text
Pengaruh cukai terhadap konsumsi rokok SKT, SKM dan SPM di bawah undang-undang nomor 39 tahun 2007 tentang cukai
Pemerintah telah mengeluarkan peraturan cukai tembakau dalam rangka meningkatkan penerimaan negara di sektor pajak. Peraturan ini mengatur pengenaan tarif cukai tembakau berdasarkan harga jual eceran. Pemerintah memberlakukan peraturan ini untuk mendapatkan target penerimaan negara dalam jangka waktu tertentu. Peraturan ini dibuat sebagai pertimbangan bahwa produksi dan konsumsi produk tembakau potensi untuk menjadi salah satu penerimaan negara di sektor pajak. Produk tembakau yang memberikan kontribusi besar bagi penerimaan negara adalah rokok kretek mesin (SKM), rokok kretek tangan (SKT) dan sigaret putih mesin (SPM). Produk-produk yang dibuat oleh manufaktur manufaktur besar, menengah, dan kecil. Ada tiga aspek yang harus dipertimbangkan dalam menyusun sebuah peraturan cukai: tarif, harga jual eceran, dan pendapatan per kapita. Regulasi cukai pemerintah terutama pada produk tembakau bertujuan untuk menjamin perlindungan penerimaan cukai tembakau, untuk mengontrol dan membatasi konsumsi tembakau, menciptakan keadilan, untuk membangun keadaan usaha yang sehat, dan untuk mengembangkan seluruh produsen tembakau. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang timbul sebagai akibat dari regulasi cukai dan harga jual eceran didasarkan pada produk tembakau dan skala produksi industri rokok. Analisis ini secara khusus ditujukan untuk menentukan dampak pengenaan tarif cukai tembakau di SKT, SKM, SPM dan konsumsi rokok, untuk menentukan apakah pengaruh tarif, harga dan variabel pendapatan SKT, SKM, SPM dan konsumsi rokok memiliki kepekaan sama, dan untuk menentukan apakah harga dan pendapatan mempengaruhi SKT, SKM, SPM dan konsumsi rokok. Analisis dilakukan dengan menggabungkan time series dan data cross sectional atau dengan menggunakan metode pooled data. Hasilnya ditemukan bahwa ada perbedaan pengaruh atau efek variabel bebas antara jenis rokok dan permintaan rokok. Pola konsumsi rokok masyarakat dipengaruhi oleh harga rokok dan variabel penghasilan. Analisis juga diperoleh bahwa permintaan SKT, SKM, dan rokok SPM adalah inelastis. Oleh karena itu, mengingat bahwa penerimaan negara dari cukai rokok cukup besar, peraturan pemerintah dalam menetapkan suku cukai harus memperhatikan pada perubahan pola konsumsi rokok masyarakat serta pada kelangsungan produksi rokok.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 565/13 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI., 2013 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Cigarette industry Cigarette Tax regulation Excise Excise taxes |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xvi, 84 p. : il. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |