Text
Analisis Cikarang dry port sebagai alternatif kegiatan logistik ekspor impor
Publikasi World Bank tahun 2010 tentang Indeks Kinerja Logistik menempatkan Indonesia pada posisi ke 75 dari 155 negara. Permasalahan kinerja logistik di Indonesia diantaranya terjadi di pelabuhan utama Tanjung Priok yang antara lain disebabkan oleh keterbatasan kapasitas pelabuhan, kepadatan arus lalu lintas angkutan barang (congestion), lamanya waktu penanganan barang (dwelling time) dan ketidakpastian waktu tunggu barang (lead time). Cikarang Dry Port sebagai perpanjangan pelabuhan Tanjung Priok dapat menjadi alternatif kegiatan logistik impor ekspor bagi industri di daerah Cikarang dan sekitarnya, sehingga diharapkan dapat mengurangi kepadatan di Tanjung Priok. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran apakah kegiatan logistik setelah melalui Cikarang Dry Port lebih efisien dibandingkan sebelumnya dilihat dari aspek biaya, waktu dan keamanan barang. Dengan menggunakan sampel responden yang pernah mengunakan Cikarang Dry Port, pendapat responden menunjukkan bahwa aspek biaya tidak signifikan berbeda, aspek waktu lebih cepat dan aspek keamanan barang lebih baik. Dengan menggunakan value of time sebesar 0,8% dari nilai barang per hari akan diperoleh efisiensi sebesar 2,4% dari nilai barang. Efisiensi waktu juga berpengaruh pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kepuasan dan mempertahankan pelanggannya.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 620/15 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI., 2015 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Efficiency Ports Logistics Economic growth International trade |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xv, 107 p. : il. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |