Text
Pengaruh kesesuaian selebriti dengan merek terhadap willingness to Try dan Willingness to Buy kasus sabun mandi merek Lux
Persaingan ketat antara industri saat ini mendorong masing-masing perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya dengan mengeksplorasi sumber daya yang dimiliki produk atau jasa yang dihasilkan sehingga dapat memberikan suatu keunggulan bersaing. Tiap perusahaan berupaya untuk mewujudkan tujuannya dan salah satu diantaranya adalah memiliki pelanggan yang loyal terhadap produk dan/jasa yang dihasilkan. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan mengintegrasikan seluruh fungsi managemen perusahaan, salah satunya adalah melakukan fungsi pemasaranPerusahaan harus berkomunikasi dengan para pelanggan yang ada, pelanggan potensial, pengecer, pemasok, pihak-pihak yang memiliki kepentingan pada perusahaan tersebut, dan masyarakat umum. Oleh karena itu, komunikasi pemasaran menjadi penting terutama dalam hal apa yang akan dikomunikasikan.Salah satu hal yang terpenting dalam komunikasi pemasaran adalah periklanan. Periklanan merupakan alat yang paling umum digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat.Salah satu cara perusahaan untuk sukses dalam beriklan dengan menggunakan teknik endorser. Perusahaan-perusahaan seringkali menggunakan endorser dalam upaya melakukan persuasi kepada konsumen agar membeli produk yang ditawarkan (Shimp, 1993:327-328) Saat ini, penggunaan selebriti dalam dunia periklanan menjadi trend, terutama selebriti sebagai endorser. Hal ini dikarenakan penggunaan selebriti pada banyak kasus berhasil mempercepat proses advertising suatu produk dan mendapatkan hasil yang diinginkan oleh perusahaan. Namun pemilihan selebriti sebagai endorser juga tidak dapat dilakukan secara sembarangan, pemilihan ini harus dilakukan secara hati-hati karena kesesuaian selebriti sebagai endorser dan model iklan dalam tayangan iklan suatu produk sangat berpengaruh pada hasil akhir yang diperolah oleh perusahaan, yakni keinginan konsumen untuk membeli produk tersebut. Hal ini dapat kita lihat dari fenomena iklan sabun mandi merek Lux yang model iklannya Luna Maya. Namun pemilihan endorser ini tidak dapat sembarangan, perusahaan harus berhati-hati dalam memiliki endorser bagi produknya karena kesesuaian endorser dengan produk dan merek perusahaan sangatlah menentukan tanggapan konsumen setelah melihat iklan yang ditayangkan. Menurut Kahle & Homer (1985), Kamins (1990) dalam penelitiannya mengenai match-up hypothesis, selebriti sebagai endorser yang memiliki attractiveness akan mendapat tanggapan yang positif dari konsumen. Tanggapan yang positif ini yang akan memacu ketertarikan konsumen terhadap produk dan pada akhirnya bermuara pada keinginan untuk membeli produk. Maka dari itu, dalam penelitian ini, dilihat bagaimana kesesuaian Luna Maya sebagai selebriti endorser produk sabun mandi merek Lux. Sejauh mana kesesuaian Luna Maya dengan brand personality, credibility dan attractiveness sabun Lux yang akan mempengaruhi ketertarikan konsumen terhadap produk pada akhirnya membuat konsumen ingin mencoba dan membeli produk sabun mandi merek Lux.Dalam penelitian ini, dihasilkan penemuan yang mendukung penelitian sebelumnya bahwa kesesuaian selebriti sebagai endorser dengan brand personality, credibility dan attractiveness berpengaruh positif terhadap ketertarikan. Sedangkan ketertarikan pada akhirnya berpengaruh positif terhadap willingness to try dan willingness to buy. .20 Desember 2006
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
MA 0552 | PSB lt.dasar - Pascasarjana | 1 |
Penerbit | Depok Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2006 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | - |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | - |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |