Text
Occupational matching and return to vocational secondary high school in Indonesia
Kebijakan Kementrian Pendidikan Nasional Indonesia yang mengubah proporsi jumlah sekolan SMK dan SMU dari 30:70 persen menjadi 70:30 membuat siswa akan dihadapakan kepada pilihan untuk masuk SMK dibandingkan SMA. Kebijakan ini cenderung menjadi permasalahan bila return yang didapatkan jika lulus dari SMK tidak sebanding lulusan SMA, diploma, dan S I. Apalagi sudah menjadi pandangan orang selama ini bahwa siswa yang berlatar belakang ekonomi dan kemampuan yang rendah cenderung memilih SMK. Oleh karena itu, dengan menggunakan metode simple OLS regression dan multinomial logit regression dan menggunakan data SAKERNAS dan Indonesia Family Life Survey (IFLS) ini akan mengevaluasi return yang didapatkan lulusan tiap jenjang sekolah (SMA, SMK, diploma, dan S I) dan faktor-faktor yang mempengaruhi siswa memilih SMK atau SMA. Selain itu, tesis ini juga membandingkan return yang didapatkan oleh lulusan SMK yang mempunyai pekerjaan sesuai dengan bidang yang dipelajari di SMK (matching) dengan lulusan yang tidak matching. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa return lulusan SMK tidak lebih baik dari lulusan jenis sekolah yang lain serta membuktikan bahwa siswa SMK merupakan siswa dengan latar belakang ekonomi keluarga dan kemampuaan akademik yang rendah sehingga hal tersebut seharusnya menjadi perhatian bagi Kementrian Pendidikan Nasional untuk meningkatkan kulaitas SMK itu sendiri..9 Agustus 2011
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
EK 0761 | PSB lt.dasar - Pascasarjana | 1 |
Penerbit | Depok Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2011 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Multinomial logit Tingkat pengembalian sekolah (Return to School) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | - |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |