Text
Analisis efisiensi operasional bandar udara di Indonesia menggunakan SBM-NDEA: studi kasus bandar udara yang dikelola badan usaha milik negara pada tahun 2006-2010
Evaluasi efisiensi operasional bandar udara penting untuk beberapa alasan seperti untuk kesejahteraan ekonomi, persaingan bandar udara, dan pengukuran kinerja. Deregulasi di industri penerbangan menuntut pengelolaan bandar udara yang efisien dan efektif. Sejak deregulasi penerbangan di Indonesia tahun 2001, efisiensi operasional bandar udara baik layanan sisi darat maupun sisi udara dan aktivitas yang saling terkait belum pernah dianalisis secara mendalam. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap efisiensi operasional bandar udara di Indonesia terutama yang dikelola oleh BUMN termasuk sub-proses yang saling terkait pada periode 2006 sampai dengan 2010 dengan menggunakan model SBM-NDEA. Hasil dari penelitian ini adalah efisiensi produksi bandara di Indonesia, terutama yang dikelola oleh BUMN pada umumnya memiliki efisiensi optimum. Sedangkan efisiensi layanan sisi udara dan layanan sisi darat bandara yang dikelola BUMN di Indonesia pada umumnya kurang efisien. Bandara yang memiliki efisiensi layanan sisi udara optimum selama periode penelitian adalah bandara Ngurah Rai (Denpasar) dan Frans Kaisiepo (Biak). Sedangkan bandara yang memiliki efisiensi layanan sisi darat optimum adalah Soekarno-Hatta (Jakarta), Ngurah Rai (Denpasar), Sepinggan (Balikpapan), Sultan Hasanuddin (Makassar), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Adisumarmo (Surakarta) dan Frans Kaisiepo (Biak).
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
MA 0904 | PSB lt.dasar - Pascasarjana | 1 |
Penerbit | Depok Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2012 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Efisiensi operasional Bandar udara Network DEA |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | - |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |