Text
Credit distribution by different types of banks in relation to the spatial income distribution and sectoral development potentioal
Kami membandingkan distribusi kredit perbankan antara berbagai jenis bank di Indonesia pada seluruh provinsi dan seluruh sektor ekonomi. Kami menunjukkan bahwa bank bertindak berbeda-beda dalam mengeluarkan kredit untuk berbagai provinsi dan sektor ekonomi yang ada. Bank-bank tampaknya mengkhususkan diri mereka dalam beberapa jenis kredit (sektor) tertentu. Beberapa bank tampaknya juga lebih aktif di beberapa provinsi tertentu. Dengan demikian, tampaknya ada pola spasial penyaluran kredit oleh berbagai jenis bank di Indonesia. Kami membahas kemudian apa yang menentukan pola spasial dari penyaluran kredit oleh berbagai jenis bank di Indonesia tersebut dan apa implikasinya terhadap pembangunan daerah. Kami menemukan dalam perbandingan intra dan antar provinsi bahwa provinsi-provinsi tampaknya tidak menerima proporsi yang sama atas total kredit perbankan dari kelompok bank tertentu. Cara bank menjalankan bisnis yang terkait dengan motif keuntungan mereka, strategi bisnis, keberadaan pelanggan potensial, dan persaingan menentukan provinsi mana yang menjadi fokus kegiatan kredit bank-bank tersebut dan dengan demikian menerima dukungan kredit yang lebih baik. Namun demikian, kelompok bank pemerintah dan bank pembangunan daerah terbukti, berdasarkan data, sebagai kontributor kredit utama untuk semua provinsi. Sementara itu, walaupun perbandingan intra dan antar sektor menunjukkan bahwa kredit perbankan memiliki kecenderungan untuk didistribusikan ke sektor-sektor yang tampaknya memiliki tingkat pendapatan per pekerja yang lebih tinggi, bank-bank ternyata memiliki preferensi mereka tersendiri tenrhadap sektor-sektor ekonomi yang mereka pilih sebagai target utama. Cara bisnis, persaingan, dan misi khusus yang dibawa oleh bank-bank tersebut tampaknya berperan dalam menentukan hal ini. Namun demikian, sektor yang mungkin menjadi sektor-potensial-penyedia-lapangan-pekerjaan (memiliki tingkat intensitas penggunaan tenaga kerja yang cukup tinggi dan memiliki tingkat potensi pendidikan pekerja yang juga cukup memadai untuk menjamin efek daya saing dan penciptaan lapangan kerja) tampaknya tidak menerima jumlah dukungan kredit yang cukup. Kemudian kami membahas bahwa sebagai akibat dari pola spasial penyaluran kredit oleh berbagai jenis bank, pemerataan industrialisasi dapat terhambat karena dukungan keuangan yang tidak merata antar wilayah. Konsentrasi kredit ke sektor-sektor tertentu juga dapat menghambat pembangunan sektor lain yang mungkin mungkin memiliki efek yang lebih langsung terhadap pembangunan daerah seperti sektor-potensial-penyedia-lapangan-pekerjaan. Terakhir, kami telah menyimpulkan bahwa kelompok bank pemerintah dan bank pembangunan daerah serta juga kelompok BPR adalah kelompok bank yang penting bagi proses pembangunan. Kegiatan kredit mereka cenderung lebih konsisten dengan pengurangan kemiskinan. Namun, kami mengakui juga bahwa dukungan kredit perbankan, walaupun penting, bukan merupakan hal satu-satunya yang diperlukan. Dukungan dalam bentuk lain seperti halnya dukungan pendidikan bagi pekerja, pemerataan sektor-sektor yang potensial berkembang, dan insentif lainnya untuk sektor-sektor ekonomi memiliki tingkat kepentingan yang sama.
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
EK 1182 | PSB lt.dasar - Pascasarjana | 1 |
Penerbit | Depok Universitas Indonesia., 2015 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Indonesia Banking credit distribution spatial income distribution sectoral development potential |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | x, 70 p. : ill. ; 23 cm. |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |