Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

The Impact of empowerment, working condition, and work-family conflict on emotional exhaustion and turnover intention among garment workers in Indonesia

Salean, Debryana Yoga - ; Dr. Ignatius Heruwasto (Penguji) - ; Sari Wahyuni S.I.P., M.Sc., Ph.D. (Pembimbing/Promotor) - ; Ir. Ruslan Prijadi MBA., Ph.D. (Penguji) - ;

Industri garmen di Indonesia merupakan komponen utama industri manufaktur Indonesia dan merupakan sumber pekerjaan yang penting. Namun, terjadi penurunan marjinal lapangan kerja di industri garmen, tekstil dan alas kaki (GTF) dari sekitar 4,3 juta pada tahun 2012. Salah satu penyebabnya adalah tingginya tingkat perputaran di industri garmen. Upah rendah, kondisi kerja yang buruk, kurangnya dukungan dari pengawas dan atau manajemen perusahaan, dan bahkan ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, membuat pekerja pabrik mudah mengalami stres dan kelelahan. Hal ini mungkin adalah pemicu niat pekerja untuk meninggalkan pabrik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dampak pemberdayaan, kondisi kerja, dan konflik kerja-keluarga pada kelelahan emosional dan keinginan berpindah di antara pekerja garmen. Studi ini memberikan wawasan tentang pentingnya lingkungan kerja yang tepat dan mendukung untuk mencegah tingginya tingkat perputaran, dan juga untuk mempromosikan pekerjaan yang lebih baik di industri garmen. Convenience sampling digunakan untuk penelitian ini dan sampel terdiri dari 3694 pekerja pabrik dari beberapa daerah di pulau Jawa. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling untuk menguji hubungan antara lima variabel penelitian (pemberdayaan, kondisi kerja, konflik kerja-keluarga, kelelahan emosional, dan keinginan berpindah). Hasil menunjukkan bahwa kondisi kerja dan konflik kerja-keluarga memicu kelelahan emosional yang tinggi pada pekerja. Di sisi lain, pemberdayaan mengurangi kelelahan emosional. Implikasi temuan dan arah untuk penelitian masa depan dibahas lebih lanjut..11/07/2018


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
MA 1230PSB lt.dasar - Pascasarjana1
PenerbitDepok: Universitas Indonesia 2018
Edisi-
SubjekWork
Labor
Garment industry
Empowerment
Working conditions
family conflict
Emotional exhaustion
urnover intention
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikxiii, 63 p. : ill. ; 29 cm.
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?