Text
Kesenjangan upah antar gender pekerja formal dan informal di Indonesia
Kesetaraan gender masih menjadi isu global di berbagai negara. Sampai saat ini belum ada negara di dunia yang benar-benar telah mencapai kesetaraan gender, termasuk negara maju sekalipun. Unsur participation and opportunity in economic masih cukup rendah jika dibandingkan dengan capaian dari unsur pendidikan dan kesehatan antar gender (Global Gender Gap Index, 2020). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dari sisi kesenjangan upah antar gender yang terjadi pada pekerja formal dan pekerja informal, baik secara upah rata-rata maupun dalam distribusi upah secara keseluruhan. Unit analisis dalam penelitian ini sebanyak 221.666 pekerja dari Sakernas Agustus 2019. Analisis yang digunakan yaitu metode dekomposisi Blinder-Oaxaca dan regresi kuantil. Sebelum sampai pada analisis dilakukan pemodelan probit untuk mengatasi selectivity bias. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenjangan upah pada pekerja informal jauh lebih tinggi dibandingkan pekerja formal, baik secara upah rata-rata maupun dalam distribusi upah secara keseluruhan. Dekomposisi upah juga menunjukkan masih tingginya kontribusi faktor diskriminasi di pasar kerja. Dalam distribusi upah secara keseluruhan, kesenjangan upah antar gender pekerja formal memiliki pola glass ceiling effect, sedangkan pada pekerja informal sticky floor effect..14/07/2021
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
MEKK 0081 | PSB lt.dasar - Pascasarjana | 1 |
Penerbit | Depok Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia., 2021 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Formal Informal Quantile regression Gender Wage Gap Oaxaca decomposition blinder |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xii, 102p; chart, tables, graphics, ills; 29cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |