Text
Studi tentang tingkat efisiensi bank komersial di Indonesia dan Beberapa faktor penentu
Keberadaan lembaga perbankan yang efisien tidak hanya penting artinya bagi industri perbankan sendiri tetapi juga bagi perekonomian nasional secara keseluruhan. Dari sudut pandang mikro, sebuah bank harus efisien agar bisa hidup dan berkembang dalam suasana persaingan yang sangat ketat. Sementara dari sudut pandang makro, industri perbankan yang efisien akan dapat membawa dampak positif yang kuat terhadap perkembangan sektor-sektor lain mengingat peran yang sangat strategis sebagai intermediator dan produser jasa-jasa keuangan. Sehubungan dengan pentingnya aspek efisiensi tersebut, sejak awal dekade 90an terlihat perhatian dan upaya yang sangat intensif dari para ahli di berbagai negara untuk melakukan penelitian mengenai hal ini. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yang dikenal dengan ?two-step approach?. Step pertama yaitu pengukuran tingkat efisiensi bank-bank yang diobservasi, sedangkan step kedua adalah pengkajian beberapa faktor penentu yang diduga mempunyai pengaruh terhadap tingkat efisiensi. Step pertama menggunakan model Data Envelopment Analysis (DEA), sementara pada step kedua digunakan dua model analisa regresi, yaitu model regresi Tobit dan model regresi Translog Bentuk-S.Hasil penelitian mengungkapkan bahwa rata-rata tingkat efisiensi bank komersial di Indonesia berkisar antara 70-80 % dari kondisi optimal. Terdapat tiga variabel penjelas yang cukup kuat pengaruhnya terhadap tingkat efisiensi bank, yaitu size, CAR, dan NPL. Ketiga variabel ini memperlihatkan hubungan yang sangat signifikan dengan tingkat efisiensi meskipun bentuk hubungannya tidak sama. CAR memperlihatkan hubungan positif, sementara NPL memperlihatkan hubungan negatif. Berbeda dengan CAR dan NPL, size memperlihatkan hubungan yang agak unik, yaitu berbentuk kuadratik dengan nilai maksimum. Pada tahap awal peningkatan size cenderung berdampak positif terhadap peningkatan efisiensi, namun pengaruh positif tersebut tidak dapat berlansung selamanya. Melewati tingkat tertentu (titik maksimum) peningkatan size tidak lagi berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi tetapi sebaliknya cenderung mengakibatkan penurunan tingkat efisiensi. Agak diluar dugaan, kelompok bank pemerintah ternyata lebih efisien dibandingkan dengan kelompok bank swasta nasional, khususnya dalam tiga tahun terakhir (2000-2002). Kelompok bank pemerintah kelihatannya diuntungkan oleh adanya hubungan yang kuat dengan lembaga-lembaga pemerintahan dan sesama BUMN yang hingga saat ini masih merupakan sumber-sumber bisnis potensial industri perbankan. Dalam pada itu, sesuai dugaan, kelompok bank yang sudah go public terbukti lebih efisien dari pada kelompok bank yang belum go public. Perbedaan tingkat efisiensi di antara kedua kelompok bank ini tampaknya banyak dipengaruhi oleh faktor size karena kelompok bank go public pada umumnya terdiri dari bank-bank berskala besar.Tingkat efisiensi kelompok bank pemerintah pada tiga tahun setelah krisis terlihat mengalami perbaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan kondisi dua tahun sebelum krisis. Namun, pada waktu yang sama tingkat efisiensi kelompok bank swasta nasional belum memperlihatkan kemajuan, bahkan terlihat sedikit lebih rendah dari keadaan sebelum krisis. Secara keseluruhan, tingkat efisiensi industri perbankan Indonesia setelah krisis belum mengalami perbaikan yang berarti dibandingkan dengan keadaan sebelum krisis..01 September 2005
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
DMA 0045 | PSB lt.dasar - Pascasarjana | 1 |
Penerbit | Depok Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2005 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Keuangan |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | - |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |