Text
The effect of market-focused strategic flexibility, network strategy, and dynamic capabilities on firm's performance: an empirical study of ICT firms in Indonesia
Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) telah menunjukkan peran penting bagi munculnya ekonomi baru sebagai enabler untuk pertumbuhan, perkembangan, dan modernisasi. Industri ICT ditandai dengan keterkaitan tinggi diantara pelaku pasarnya, meningkatnya persaingan, yang mempromosikan praktek strategi yang fleksibel dan strategi jejaring. Orientasi pasar dikombinasikan dengan perspektif strategi fleksibilitas dalam konteks ekonomi jejaring menjadi pendorong utama lanskap kompetitif yang baru, perlu dipahami dengan lebih baik. Khususnya, di bawah tampilan 3C, kami berniat untuk secara empiris menguji pengaruh dari fleksibilitas yang berfokus pada strategi pasar, strategi jejaring, dan kemampuan dinamis terhadap kinerja perusahaan. Ternyata penelitian empiris dalam perspektif ini masih cukup langka dilakukan, meskipun perannya yang cukup kritis dalam konteks manajemen strategis. Dengan adanya konvergensi ICT, maka populasi penelitian ini menjadi lebih luas, yang terdiri atas: para penyedia layanan ICT Indonesia di media elektronik, telekomunikasi, teknologi informasi, dan kombinasi dari sub-sub industrinya. 102 sampel perusahaan penyedia layanan ICT (yang terdiri dari 249 responden) memungkinkan kita untuk mendapatkan 76 data daftar pertanyaan yang didistribusikan. Data dianalisa dengan menggunakan SPSS untuk Analisa Varians (Anova) dan menggunakan LISREL untuk analisa dan pengukuran dari model persamaan struktural (SEM). Dilakukan analisa terhadap lima hipotesis. Hasil analisa mendukung tiga hipotesis. Kinerja perusahaan terutama ditentukan oleh kemampuan dinamis perusahaan dan secara tidak langsung ditentukan oleh strategi fleksibilitas yang fokus terhadap pasar dan strategi jejaring. Strategi fleksibilitas yang fokus terhadap pasar atau strategi jejaringan tanpa kemampuan dinamis sebagai intermediasi variabel tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Bertentangan dengan asumsi awalnya, lingkungan yang turbulen di antara perusahaan ICT ternyata tidak seragam. Lingkungan turbulensi kemungkinan berinteraksi dengan variabel utama yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Dalam demikian, strategi fleksibilitas perlu dikembangkan dengan pembaruan terus-menerus dari kemampuan untuk secara efektif mencapai kinerja perusahaan yang unggul. Jika tidak, strategi fleksibilitas justru menyebabkan ketidakfocusan dalam perusahaan, menyebabkan tidak adanya strategi (strategic absent) atau strategi yang muncul dengan tiba-tiba (emergent strategy) yang justru mengarah kepada ketidakmampuan. Hal ini juga memberi kita pemahaman yang lebih baik bahwa strategi jejaring juga harus diarahkan untuk mengembangkan kemampuan dinamis perusahaan. Melakukan strategi jejaring dengan hanya memanfaatkan eksternalitas jejaring mengarah ke zero sum game dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Oleh karena itu, penciptaan nilai bersama-sama (co-value creation) dan kolaborasi juga harus dilakukan sebagai bagian dari strategi jejaring..Agustus 2010
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
DMA 0147 | PSB lt.dasar - Pascasarjana | 1 |
Penerbit | Depok Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2010 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | ICT Kinerja Perusahaan Konvergensi Strategi fleksibilitas strategi jejaring kemampuan dinamis fokus terhadap pasar nilai jejaring |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xv, 344p, ills, 29 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |