Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

Menelaah tarif energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia : Studi kasus pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) fotovoltaik

Alin Halimatussadiah (Pembimbing/Promotor) - ; Sabrina, Safira Nur - ;

Tarif energi baru dan terbarukan (EBT) merupakan kebijakan yang paling banyak dan umum digunakan di dunia untuk mendorong pengembang swasta untuk memasuki pasar pembangkit listrik EBT. Namun di Indonesia, tarif EBT yang berlaku saat ini berdasarkan Permen ESDM No. 50/2017 dianggap kurang menguntungkan bagi pengembang swasta karena tarif EBT didasarkan pada biaya pembangkit PLN berbasis daerah (BPP, Biaya Pokok Produksi) yang dipukul rata dengan pembangkit berbahan bakar fosil, yang saat ini biayanya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan biaya investasi pembangkit listrik EBT. Oleh karena itu dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) fotovoltaik sebagai kasusnya, penelitian ini bertujuan untuk menelaah apakah struktur tarif EBT yang berlaku saat ini sudah sesuai dengan kelayakan finansial dari potensi pengembangan PLTS Fotovoltaik yang terdapat dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Pemodelan Keuangan yang disimulasikan untuk dua skenario teknologi yang berbeda yaitu 1) PLTS Fotovoltaik on-grid tanpa menggunakan sistem baterai dan 2) PLTS Fotovoltaik on-grid dengan menggunakan sistem baterai. Adapun, hasil dari studi ini adalah struktur tarif EBT yang berlaku saat ini, hanya sesuai dengan kelayakan finansial dari 60% potensi pengembangan PLTS Fotovoltaik dalam RUPTL 2019-2028 pada skenario PLTS Fotovoltaik on-grid tanpa sistem baterai. Sedangkan pada skenario PLTS Fotovoltaik dengan menggunakan sistem baterai, tarif EBT hanya sesuai dengan kelayakan finansial dari 24% potensi pengembangan PLTS Fotovoltaik dalam RUPTL 2019-2028.Ada tabel


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
11641PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitDepok: Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia 2019
Edisi-
SubjekTarif policy
Power plants
Energy resourcer
Financial feasibility
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikxiii, 52 p. : diagr. ; 30 cm
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?