Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

Inflasi dan kemiskinan: Implikasi kebijakan moneter dan konektivitas domestik

Pratikto, Rulyusa - ; Hera Susanti S.E., M.Sc (Penguji) - ; Dr. Sonny Harry Budiutomo Harmadi S.E., M.E (Penguji) - ; Prof. Dr. Nachrowi M.Sc., M.Phil. (Penguji) - ; Prof. Dr. Mohamad Ikhsan S.E., M.A. (Pembimbing/Promotor) - ; Benedictus Raksaka M. S.E., M.Sc., Ph.D (CoPromotor) - ; Teguh Dartanto, Ph.D. (CoPromotor) - ; I Kadek Dian Sutrisna S.E., M.Sc (Penguji) - ; Sudarno Sumarto, Ph.D. (Penguji) - ;

Tujuan utama dari disertasi ini adalah untuk mengetahui kebijakan pengendalian harga yang berperan penting dalam penanggulangan kemiskinan. Dari tujuan utama tersebut, maka disertasi ini terdiri dari tiga essai. Essai pertama berusaha untuk mengetahui kelompok komoditas mana yang jika terjadi peningkatan harga lebih merugikan kesejahteraan masyarakat miskin. Penulis menemukan bukti bahwa saat terjadi peningkatan harga makanan, maka kelompok rumah tangga miskin lebih dirugikan karena proporsi pengeluaran mereka yang relatif tinggi. Hasil tersebut kemudian dijadikan dasar oleh penulis untuk mengkaji essai kedua dan ketiga. Essai kedua mengkaji apakah pakem pengendalian inflasi yaitu kebijakan moneter memiliki peran yang penting dalam pengendalian inflasi makanan. Temuan pada kajian kedua ini menunjukkan bahwa kebijakan moneter tidak memiliki peran yang cukup signifikan dalam pengendalian inflasi makanan. Namun demikian terdapat spill-over effect dari inflasi makanan ke inflasi non-makanan. Maka saat terjadi shock pada inflasi makanan, kebijakan moneter tetap dibutuhkan sebagai pengendali inflasi non-makanan yang mengalami tekanan karena inflasi makanan. Essai ketiga kemudian mengkaji kebiπjakan dari sisi struktural, yaitu perbaikan konektivitas domestik melalui infrastruktur transportasi darat dan laut terhadap pengendalian harga makanan. Bukti empiris pada kajian ketiga ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur transportasi berperan penting dalam pengendalian harga makanan. Secara khusus, pelabuhan dengan skala relatif besar (komersial) memiliki peran yang lebih penting, mengingat kondisi geografis Indonesia yang merupakan Negara kepulauan.Printed Material


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
DEK 0068PSB lt.dasar - Pascasarjana1
PenerbitDepok: Universitas Indonesia 2015
Edisi-
SubjekInflasi
Kemiskinan
Kebijakan Moneter
infrastruktur transportasi
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikxiii, 118 p. : ill. ; 29 cm.
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?