Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

Pengaruh konvergensi IFRS terhadap kualitas akuntansi dengan variabel moderasi corporate governance, budaya, dan kompleksitas bisnis (analisis antar negara di Asia)

Dr. Sylvia Veronica NPS (CoPromotor) - ; Dr. Ratna Wardhani (Penguji) - ; Vid Adrison, Ph.D. (Penguji) - ; Dr. Chaerul D. Djakman (CoPromotor) - ; Aryanti, Titik - ; Prof. Sidharta Utama, Ph.D., CFA (Pembimbing/Promotor) - ; Hilda Rossieta, Ph.D, (Penguji) - ; Dr Lianny Leo (Penguji) - ; Etty R Wulandari, Ph.D. (Penguji) - ;

Tujuan utama penelitian ini adalah menguji apakah konvergensi IFRS di negara-negara Asia dapat meningkatkan kualitas akuntansi perusahaan dengan mempertimbangkan faktor-faktor negara dan institusional perusahaan. Kualitas akuntansi yang diuji adalah keinformatifan laba masa depan atau FERC (Future Earnings Response Coeficient), perataan laba, dan konservatisme akuntansi. Faktor?faktor negara yang diuji adalah corporate governance (CG) level negara dan budaya negara, sedangkan faktor institusional perusahaan adalah kompleksitas bisnis. Penelitian dilakukan dalam lingkup negara-negara Asia yaitu Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Philipina, Taiwan, Thailand, dan Singapura yang memiliki karakteristik CG dan budaya yang berbeda-beda. Metode analisis data menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan konvergensi IFRS cenderung dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi yaitu dengan meningkatnya FERC, menurunnya perataan laba, dan menurunnya konservatisme akuntansi. Hasil pengujian terhadap variabel moderasi menunjukkan bahwa indeks CG terbukti mengurangi pengaruh konvergensi IFRS terhadap FERC dan perataan laba. Hal ini menunjukkan bahwa indeks CG dapat menjadi substitusi dari konvergensi IFRS. Negara yang sudah melakukan konvergensi IFRS, maka keberadaan CG sudah tidak berpengaruh terhadap FERC dan perataan laba. Budaya negara yang meningkatkan FERC pada saat konvergensi IFRS adalah budaya statutory control, uniformity, conservatism, dan budaya secrecy. Budaya yang menurunkan hubungan antara konvergensi IFRS terhadap perataan laba adalah budaya statutory control, uniformity, dan secrecy. Budaya profesionalism terbukti mengurangi hubungan konvergensi IFRS dengan konservatisme akuntansi. Kompleksitas bisnis terbukti dapat menurunkan pengaruh konvergensi IFRS terhadap FERC.Printed Material


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
DIA 0029PSB lt.dasar - Pascasarjana1
PenerbitDepok: Universitas Indonesia 2014
Edisi-
SubjekCorporate governance
Budaya
perataan laba
konvergensi IFRS
FERC
konservatisme
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikxiv, 196 p. : ill. ; 29 cm.
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?