Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

Redefinisi dan Pembentukan Kurva Imbal Hasil Dasar dan Analisis Galat Harga pada Obligasi-obligasi Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat

Sasongko, Aryo - ; Dr. Irwan Adi Ekaputra (Penguji) - ; Dr. Cynthia Afriani Utama (Pembimbing/Promotor) - ; Prof. Dr. Suroso (Penguji) - ; Viverita, Ph.D (Penguji) - ; Zaafri Ananto Husodo, Ph.D (CoPromotor) - ; Dr. Imam Sofian Suriawinata (Penguji) - ; Dr. H. Buddi Wibowo (CoPromotor) - ; H. Muhammad Syamsuddin, Ph.D (Penguji) - ;

Ketepatan kurva imbal hasil pemerintah sangat penting karena menjadi dasar harga semua sekuritas keuangan domestik. Pengukuran kurva imbal hasil membutuhkan data dari himpunan obligasi benchmark. Tetapi, setiap individu obligasi benchmark masih mengandung premi likuiditas individu obligasi dan premi tersebut mempersulit pengukuran tersebut dan perhitungan nilai aset lainnya. Indikator keberadaan premi likuiditas dapat dilihat pada galat-galat harga obligasi benchmark yang idiosinkratik, galat yang heteroskedastik dari hasil estimasi bootstrap dan hasil pengukuran parameter yang overshooting. Untuk membuat kurva imbal hasil yang tepat, peneliti mengembangkan konsep imbal hasil dasar (basic yield) dari Durand (1942), yaitu imbal hasil yang bebas premi likuiditas dan bebas premi risiko likuiditas. Peneliti memperluas definisi dari sebuah titik imbal hasil dasar menjadi kurva imbal hasil dasar. Untuk membuat kurva imbal hasil dasar, peneliti harus terlebih dahulu mengembangkan metode pengukuran kurva imbal hasil nominal dan kemudian metode pengukuran kurva imbal hasil dasar. Pada tahap awal penelitian empiris, peneliti menyusun dua buah estimasi bootstrap hibrid yang terdiri dari algoritma Monte Carlo dan algoritma Newton untuk membentuk kurva imbal hasil spot. Peneliti mengidentifikasi tiga sumber penyebab parameter yang overshooting, yaitu: kurangnya kepadatan sampling algoritma Monte Carlo, titik sadel dan data harga obligasi benchmark yang idiosinkratik. Untuk mengatasi dua sumber pertama masalah parameter yang overshooting tersebut, peneliti mengembangkan metode-metode penentuan jumlah iterasi algoritma Monte Carlo dan memodifikasi algoritma Newton untuk mengatasi titik-titik sadel pada estimasi bootstrap kurva imbal hasil nominal. Untuk mengatasi sumber parameter yang overshooting terakhir, peneliti mengembangkan model premi likuiditas untuk mengompensasi inovasi-inovasi ukuran likuiditas pada estimasi bootstrap kurva imbal hasil dasar.


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
DMA 0224PSB lt.dasar - Pascasarjana1
PenerbitDepok: Universitas Indonesia 2017
Edisi-
SubjekAsset pricing
estimasi bootstrap
ukuran likuiditas
Fungsi objektif
Kurva imbal hasil bebas premi risiko likuiditas
kurva imbal hasil dasar
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikxx, 144p, ills, 29 cm
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?