Text
Raising Indonesia's industrial competitiveness
Berbagai kajian oleh lembaga-lembaga konsultasi internasional dan peneliti Indonesia maupun asing telah mengungkapkan bahwa kemampuan teknologi industri kebanyakan perusahaan manufaktur Indonesia, termasuk BUMN, kurang memadai. Oleh karen aitu daya saing internasional kebanyakan perusahaan manufaktur Indonesia juga kurang memadai untuk bertarung di pasaran internasional. Untuk memahami mengapa kemampuan teknologi kebanyakan perusahaan manufaktur Indonesia kurang memadai, perlu dikaji kemampuan teknologi nasional (KTN) Indonesia, karena KTN ini menentukan lingkungan ekonomi eksternal maupun pasokan sumber daya produktif yang secara positif atau negatif mempengaruhi keputusan pimpinan perusahaan apakah mengadakan investasi dalan pengembangan kemampuan teknologi perusahaan tersebut menguntungkan atau tidak. KTN sesuatu negara terdiri atas tiga faktor utama, yaitu sistem insentif, kemampuan, dan lembaga-lembaga. Interaksi antara ketiga faktor utama ini akan menentukan hasrat dan kemampuan perusahaan manufaktur untuk mengembangkan kemampuan teknologi mereka dalam rangka peningkatan daya saing. Penilaian KTN Indonesia mengungkapkan, bahwa sistem insentif yang dihadapi perusahaan-perusahaan Indonesia pada umumnya belum cukup kondusif untuk mendorong mengembangkan kemampuan teknologi mereka. Meskipun kebijakan ekonomi makro selama era Soeharto pada umumnya cukup bail, namun kebijaksanaan niaga dan terutama kebijakasanaan persaingan domestik kurang baik. .Baca di tempat
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
EKI-XLVIII-1-2000 | PSB lt.dasar - Pascasarjana | 1 |
Penerbit | Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEUI., |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | - |
ISBN/ISSN | 0126155X |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | - |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |