Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

The value education and the Indonesian economic crisis

Gardiner, Mayling Oey - ;

selama peroide sebelum krisis berbagai macam indikator di sektor pendidikan telah mengalami perbaikan yang cukup signifikan, di mana jumlah penduduk usia sekolah yang tak pernah menikmati pendidikan di sekolah telah mengalami penurunan, terjadinya peningkatan jumlah murid yang sekolah,dan penurunan jumlah murid yang drop-out. Peningkatan school enrollment ratio bukan hanya terjadi di kelompok penduduk berpendapatan tinggi saja, tetapi juga di kalangan penduduk berpendaptan rendah (miskin). Juga ada dua fenomena yang menonjol dalam hal ini, yaitu terjadinya peningkatan yang cukup cepat dalam jumlah anak yang mulai sekolah pada usia lebih dini (early starters) dan penurunan drastis dalam jumlah anak yang mulai sekolah pada usia lanjut (late starters) namun akibat terjadinya krisis ekonomi, beberapa indikator tersebut mengalami penurunan kembali, walaupun dampknya tidaklah separah seperti yang diperkirakan sebelumnya. Sebelumnya, akibat krisis ekonomi diperkirakan akan terjadi penurunan tingkat partisipasi sekolah (enrollment rate) sebesra 30%, yaitu dari sebesar 78% menjadi hanya 54% (terjadi kenaikan tingkat putus sekolah yang cukup besar). Namun ternyata menurut hasil studi atas data survei 100 desa, IFLS + 9Indonesian Family Life Survey ke 2+) dan survei khusus di sekolah-sekolah, ternyata hanya terjadi penurunan tingkat partisipasi sekolah sebesar 4-5%. Penurunan tingkat partisipasi sekolah yang tidak terlalu besar tersebut ternyata sejalan dengan meningkatnya persepsi akan pentingnya pendidikan baik di kelompok penduduk kaya dan maupun kelompok penduduk miskin. Program wajib belajar 6 tahun yang dijalankan pemerintah telah memberikan manfaat lebih besar pada kelompok penduduk miskin. Program wajib belajar 6 tahun yang dijalankan pemerintah telah memberikan manfaat lebih besar pada kelompok penduduk miskin. Pentingnya pendidikan bagi kelompok penduduk miskin terrefleksikan dengan baik dalam pertumbuhan jumlah murid yang bersekolah dari kelompokpenduduk miskin ini. Bahkan selama krisis ekonomi pun, kelompok penduduk miskin berusaha mengatasi krisis dengan cara mengurangi pengeluaran untuk pakain dan meningkatkan produksi sendiri) bukanya membiarkan anak-anak mereka drop-out. .Baca di tempat


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
EKI-XLVIII-2-2000PSB lt.dasar - Pascasarjana1
Penerbit: Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEUI
Edisi-
SubjekEconomic crisis
Indonesia
ISBN/ISSN0126155X
Klasifikasi-
Deskripsi Fisik-
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?