Text
Sustainability awareness institusi perbankan di Indonesia dan implikasinya terhadap kinerja, melalui efisiensi operasional serta peran moderasi tingkat dan daya saing
Penelitian ini merupakan usulan solusi terhadap permasalahan efisiensi operasional perbankan di Indonesia yang masih rendah. Penelitian ini melakukan analisis terstruktur terhadap permasalahan praktik sustainability governace (SGOV) terutama terkait dengan definisi sustainability, sustainability risk management, serta informasi corporate sustainability performance. Penelitian ini menggunakan terminologi Sustainability Awareness – SA didefinisikan sebagai sistem manajemen yang mengadopsi konsep sustainability, terdapat keterkaitan operasional dengan strategi bisnis perbankan, sistem keuangan dan pasar modal. Penelitian ini mengembangkan SGOV model dan SA Level Index sebagai proksi praktik SGOV. Penelitian ini selanjutnya menguji pengaruh Overall SA Index terhadap kinerja melalui efisiensi operasional dan peran moderasi tingkat daya saing. Kinerja bank meliputi kinerja finansial (return on asset-ROA), nilai perusahaan (price to book value-PBV), dan kemampuan bertahan bank (survivals/ZSCORE). Populasi penelitian adalah perbankan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 – 2019 dengan jumlah observasi 404. Penelitian menggunakan estimasi data panel untuk menguji pengaruh langsung, dan two stage least square untuk pengaruh tidak langsung. Beberapa kontribusi penelitian adalah (i) Penelitian pertama yang mengembangkan SGOV model sebagai konsep inovasi sistem manajemen. SGOV model dikembangkan berdasarkan SPMS-BSC dan “Triple I framework” - Sustainability Intention, Integration, Implementation, (ii) SA Level Index dikembangkan dengan skoring 4 level untuk mengukur level difusi sustainability innovation menggunakan step-by-step innovation model berdasarkan “framework to sustainable finance”, (iii) Penelitian pertama yang menganalisis sustainability dari perspektif governance dan kapabilitas untuk mengetahui seberapa jauh Overall SA memengaruhi kapabilitas bank bertransisi (compliance to efficient), serta bertransformasi (efficient to innovation), (iv) Tingkat daya saing di proksi dengan kapabilitas internal (Lerner Index). Efisiensi operasional di proksi dengan technology change, didapatkan dari nilai residual I/O model intermediation approach - stochastic frontier analysis. Nilai residual tersebut menggambarkan technology gap yaitu jarak antara kondisi teknologi bank saat ini (meta frontier) dengan the best technology set yang tersedia (global frontier). Jarak tersebut diprediksi akan semakin kecil jika bank mengadopsi sustainability innovation. Hasil penelitian menunjukan Overall SA Index meningkat selama periode observasi, terutama setelah memasuki Indonesia Sustainable Finance Journey Tahap I (2015-2019). Perbankan Indonesia berada pada Moderate Level Innovation atau pada transisi dari menyaring nilai-nilai menuju ke prioritas keseimbangan nilai-nilai (SF1.0-SF2.0_TotalValue=F+S+E). Bank berada pada Lower Level Innovation untuk komponen Sustainability Motivation dan Accountability & Communication; dan pada Moderate Level Innovation untuk komponen Stakeholders Engagement, Unit Organization Aligment, Sustainability Business Case, dan Stakeholder & Risk Management Process. Hasil penelitian menunjukan Overall SA berpengaruh positif terhadap efisiensi operasional. Tingkat daya saing berpengaruh negatif terhadap efisiensi operasional, namun interaksinya dengan Overall SA mampu memperlemah pengaruh negatif tersebut. Hasil pengujian moderasi mengindikasikan dalam lingkungan yang dinamis, firm dan market merupakan alternatif governance. Overall SA mampu menjadi management control system – levers of control (MCS-LOC) yang dapat mengarahkan bank kepada perilaku disiplin. Efisiensi operasional berpengaruh positif terhadap kinerja finansial, tetapi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan survivals. Tingkat daya saing tidak berpengaruh terhadap kinerja finansial, nilai perusahaan dan kemampuan bertahan. Overall SA berpengaruh negatif secara langsung terhadap kinerja finansial dan nilai perusahaan, namun tidak memengaruhi kemampuan bertahan bank. Hasil pengujian pengaruh tidak langsung menunjukan efisiensi operasional berperan memediasi positif dalam pengaruh Overall SA terhadap kinerja finansial dan survivals, namun belum berperan memediasi terhadap nilai perusahaan pada t0. Dengan demikian dapat dikatakan praktik SGOV dengan mematuhi regulasi global dan nasional serta mengikuti standar best-practice terkait sustainability, sustainability risk management, dan informasi corporate sustainability performance, dapat mengarahkan strategi bisnis dan membuat sistem manajemen bank lebih adaptif dengan kondisi lingkungan. Praktik SGOV memungkinkan bank bertansisi (compliance to efficient) dan bertransformasi (efficient to innovation), sehingga berdampak positif terhadap kinerja finansial dan survivalness bank. Hasil uji sensitivitas menunjukan Overall SA berpengaruh positif terhadap efisiensi operasional, kinerja finansial, dan survivalness pada t+1 dan t+2, namun belum memengaruhi nilai perusahaan pada t+1 dan t+2. Overall SA berpeluang menurunkan probabilita inefisiensi operasional dan instabilitas keuangan bank. Hasil ini mengkonfirmasi diperlukan waktu untuk membangun market awareness untuk menggunakan informasi kinerja praktik SGOV dalam keputusan investasi. Hasil juga mengkonfirmasi bahwa dengan level inovasi yang ada, perbankan Indonesia menuju kesesuaian optimal dimasa datang (the future fit foundation).
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
DIA 0074 | PSB lt.dasar - Pascasarjana | 1 |
Penerbit | Depok Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia., 2021 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Performance Integration Competitiveness Implementation Operational efficiency SA level index Sustainability Intention Overall SA Index |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | NONE |
Deskripsi Fisik | xxi, 303p; chart, tables, graphics, appendix, 30cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |