Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
UNIVERSITAS INDONESIA
PENERAPAN FRAUD RISK
ASSESSMENT UNTUK MERANCANG
STRATEGI ANTI FRAUD (STUDI
KASUS PROSES PENJUALAN
BARANG MILIK NEGARA PA...
TESIS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2021

Tesis

Penerapan Fraud Risk Assessment untuk Merancang Strategi Anti Fraud (Studi Kasus Proses Penjualan Barang Milik Negara pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara)

Teguh Wibowo - ; Agustinus Nicholas L. Tobing (Pembimbing/Promotor) - ; Chaerul D. Djakman (Penguji) - ; Ancella A. Hermawan (Penguji) - ;

Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) berperan penting untuk menunjang akuntabilitas keuangan negara. Sesuai dengan siklus pengelolaan BMN, proses penjualan BMN memerlukan alur birokrasi yang panjang dan melibatkan berbagai pihak sehingga rentan terjadi risiko kecurangan (fraud). Untuk memitigasi risiko fraud tersebut, sebagai pengelola BMN, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) c.q. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), perlu melakukan fraud risk assessment (FRA) untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menetapkan respon yang sesuai terhadap berbagai skenario risiko fraud yang mungkin terjadi. Penelitian ini bermaksud untuk melakukan FRA pada proses penjualan BMN yang melibatkan peran DJKN. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui analisis dokumen, kuesioner, wawancara, dan Focused Group Discussion (FGD). Berdasarkan hasil FRA, peneliti mengidentifikasi 26 skenario risiko fraud terkait proses penjualan BMN yang perlu diantisipasi oleh organisasi. Dengan mempertimbangkan selera risiko organisasi, terdapat tiga skenario risiko dengan level sangat tinggi, delapan skenario risiko dengan level tinggi, sepuluh skenario dengan level sedang, dan lima skenario dengan level rendah. Proses bisnis yang perlu mendapat perhatian organisasi karena memiliki beberapa risiko yang berada di atas risk appetite organisasi adalah penilaian dan lelang. Skema risiko fraud yang perlu diantisipasi meliputi korupsi dalam bentuk penyalahgunaan kewenangan, penerimaan gratifikasi yang dilarang, penyuapan, penipuan, benturan kepentingan, dan pemerasan. Skema risiko lainnya berkaitan dengan assets misappropriation dalam bentuk pencurian kas dan persedian serta pembocoran informasi. Beberapa strategi anti fraud yang perlu dilakukan untuk menekan terjadinya risiko fraud pada DJKN meliputi aspek preventif, detektif, dan responsif dengan mengoptimalkan konsep Model Tiga Lini dan kerangka kerja integritas yang dimiliki organisasi.


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
T 085/21PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitJakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia 2021
Edisi-
SubjekPublic sector
Fraud Risk
Fraud Risk Assessment
State assets management
Anti-fraud strategy
ISBN/ISSN-
KlasifikasiNONE
Deskripsi Fisikxiv, 198 p. ; chart, tables, graphics, appendix, 30cm
Info Detail SpesifikTesis MAKSI
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?