Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALYSING THE LIKELIHOOD OF
HEALTHCARE FACILITY
UTILISATION USING INDONESIAN
NATIONAL HEALTH INSURANCE
SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2024
Request Access

Skripsi

Analysing The Likelihood of Healthcare Facility Utilisation Using Indonesian National Health Insurance

Eriq Ihsan Moeloek - ; Vid Adrison (Pembimbing/Promotor) - ; Elda Luciana Pardede (Penguji) - ; Ledi Triadi (Penguji) - ;

Sejak diluncurkannya program Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan pada tahun 2014, pemerintah bertujuan untuk dapat memberikan akses universal terhadap pelayanan kesehatan. Terlepas dari tujuan mulia tersebut, BPJS secara konsisten menghadapi defisit anggaran yang terus berlanjut setiap tahun hingga perubahan haluan dari tahun 2020 ke tahun 2022, yang mengakibatkan surplus dalam waktu singkat. Namun, prediksi menunjukkan bahwa defisit anggaran mungkin akan terulang kembali dalam waktu dekat yang disebabkan oleh pemanfaatan yang berlebihan sebagai akibat dari moral hazard. Selain itu, masyarakat berpenghasilan rendah seringkali memiliki kesadaran kesehatan yang lebih buruk dan terlibat dalam perilaku yang berkontribusi terhadap bahaya moral. Selain itu, faktor lain seperti antrean dan tidak dibayarnya premi juga mempengaruhi tren pemanfaatan fasilitas kesehatan sehingga berdampak pada penggunaan BPJS saat mengunjungi fasilitas kesehatan.
Penelitian ini menganalisis kemungkinan pemanfaatan fasilitas kesehatan yang menggunakan BPJS pada tahun 2018 hingga 2022 dengan menggunakan regresi logistik dan menggunakan data yang tersedia dari Susenas. Penelitian ini terutama menyelidiki apakah penggunaan BPJS dipengaruhi oleh pengeluaran per kapita, serta variabel kontrol seperti usia, status perkawinan, dan jenis kelamin. Studi ini menemukan bahwa pengeluaran per kapita yang lebih tinggi, yang mengindikasikan pendapatan yang lebih tinggi, menurunkan kemungkinan penggunaan BPJS. Mengingat pendapatan sangat menentukan pilihan asuransi kesehatan, maka masyarakat berpenghasilan rendah lebih cenderung menggunakan BPJS untuk kunjungan pelayanan kesehatan.


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
S 15230PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitDepok: Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia 2024
Edisi-
SubjekBudget deficit
BPJS Kesehatan
Logistic Regression
National Health Insurance
Socio-Economic Factors
Healthcare Utilisation
Expenditure per Capita
ISBN/ISSN-
KlasifikasiNONE
Deskripsi Fisikxiii, 44 p. : il. ; 30 cm.
Info Detail SpesifikSkripsi
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?