Tesis
Fenomena poligami merupakan praktik umum di banyak negara, termasuk di Indonesia. Dalam konteks perspektif agama, poligami diakui hanya beberapa agama saja, salah satunya agama Islam. Berdasarkan data Direktorat Jendral Peradilan Agama, Kementerian Agama Republik Indonesia, jumlah pengajuan ijin poligami meningkat dalam satu dekade terakhir. Studi terdahulu menunjukkan pernikahan poligami umumnya ditentukan oleh status ekonomi laki-laki, dimana laki-laki dengan kemampuan ekonomi yang lebih tinggi cenderung melakukan poligami. Di sisi lain, studi terdahulu menemukan praktik poligami berhubungan erat dengan fertilitas atau jumlah anak yang diinginkan (demand for children), baik dalam perspektif teori ekonomi maupun teori demografi. Dengan menggunakan metode campuran, penelitian ini bertujuan untuk melihat fenomena poligami kaitannya dengan demand for children suami. Hasil penelitian ini menunjukkan poligami dilakukan sebagai salah satu stategi untuk memenuhi demand for children suami. Sehingga fertilitas dari pasangan poligami akan lebih tinggi dibandingkan pasangan monogami. Lebih lanjut, penelitian ini juga menunjukkan bahwa fertilitas historis dari istri terakhir mempengaruhi keputusan suami dalam menambah istri, dimana suami yang memiliki istri dengan jumlah anak yang banyak memiliki kemungkinan lebih kecil untuk menambah istri.
| Call Number | Location | Available |
|---|---|---|
| T 138/24 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
| Penerbit | Jakarta: Program Studi Magister Ekonomi Kependudukan Dan Ketenagakerjaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universi 2024 |
|---|---|
| Edisi | - |
| Subjek | Fertility Wealth Demand for children Poligamy |
| ISBN/ISSN | - |
| Klasifikasi | NONE |
| Deskripsi Fisik | xiii, 56 p. : il. ; 30 cm. |
| Info Detail Spesifik | Tesis |
| Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
| Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |