Tesis
Dalam teori ekonomi, biaya transportasi dan logistik yang lebih rendah berperan penting dalam menurunkan harga pasar, meningkatkan daya saing produk, dan memberi manfaat ekonomi bagi produsen dan konsumen. Namun, efeknya sebagian tergantung pada mekanisme yang berlaku. Untuk menguji dugaan hal tersebut, Penelitian ini menyelidiki efek kausal dari subsidi yang diberikan Pemerintah kepada lembaga penyalur dalam menjalankan program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di Indonesia. Dengan mengambil studi kasus kebijakan Pembangunan SPBU secara bertahap (event study) 57 unit pada periode tahun 2017-2019. Melalui tiga (III) strategi estimasi menunjukkan hasil yang bervariatif. Untuk mewujudkan akses ketersediaan, kemudahan dan keterjangkauan harga BBM, khususnya wilayah 3T. Pemerintah memberikan subsidi kepada lembaga penyalur dalam bentuk selisih harga produksi dan harga jual yang ditetapkan pemerintah untuk menjaga pasokan BBM tetap terjaga. Diterapkan untuk industri kecil dan sarana ekonomi. Menggunakan data Potensi Desa berupa jumlah industri kecil dan sarana ekonomi di tingkat desa untuk tahun periode 2011–2021 dan pendekatan staggered difference-in-differences, penelitian ini, menemukan bahwa pada scenario estimasi tertentu, kebijakan ini secara bertahap setelah satu tahun implementasi, menyebabkan dampak kausal pada jumlah toko ecer dan kedai makan dan pada outcome yang lain hasilnya kurang dapat tervalidasi karena asumsi yang belum terpenuhi
| Call Number | Location | Available |
|---|---|---|
| T 139/24 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
| Penerbit | Depok: Program Studi Pascasarjana Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia 2024 |
|---|---|
| Edisi | - |
| Subjek | Small industries One Price Fuel Economic Facilities 3T (Remote, Outermost, and Frontier Areas) |
| ISBN/ISSN | - |
| Klasifikasi | NONE |
| Deskripsi Fisik | xiii, 99 p. : il. ; 30 cm. |
| Info Detail Spesifik | Tesis |
| Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
| Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |