Tesis
Tingkat Kesejahteraan dan Jaminan Kesehatan terhadap Unmet Need Availability, Accesibility, dan Acceptability Pelayanan Kesehatan Lansia Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19
Sejak tahun 2021, Indonesia telah memasuki struktur penduduk tua dengan persentase lansia sudah mencapai lebih dari 10 persen (BPS, 2022). Dalam tiga tahun terakhir unmet need pelayanan kesehatan di Indonesia lebih banyak dialami oleh penduduk lansia dibandingkan penduduk muda dan mengalami peningkatan di masa pandemi Covid-19. Unit analisis yang digunakan adalah lansia 60 tahun ke atas yang mengalami keluhan kesehatan dan mengganggu kegiatan sehari-hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kecenderungan lansia mengalami unmet need availability dan accessibility serta unmet need acceptability pelayanan kesehatan sebelum dan masa pandemi Covid-19. Data yang digunakan dalam penelitian ini Susenas Maret dan Podes tahun 2019 dan 2021. Hasil regresi multinomial menunjukkan tingkat kesejahteraan rumah tangga dan kepesertaan JKN lansia berpengaruh negatif terhadap terjadinya unmet need artinya semakin tinggi tingkat kesejahteraan lansia dan kepesertaan JKN cenderung mengalami unmet need availability dan accessibility serta unmet need acceptability yang lebih rendah dibandingkan lansia termiskin (Q1) dan bukan peserta JKN. Selain itu pelayanan kesehatan puskesmas terutama di perdesaan yang belum berfungsi secara maksimal menyebabkan kecenderungan unmet need availability dan accessibility lebih tinggi pada lansia yang ada puskesmas di wilayah tempat tinggalnya dibanding yang tidak ada. Berdasarkan karakteristik, lansia lebih muda, berstatus kawin, tingal bersama pasangan atau anggota rumah tangga lainnya, wilayah perkotaan dan tidak disabilitas kecenderungan unmet need availability dan accessibility serta unmet need acceptability lebih rendah. Sementara, lansia bekerja kecenderungan unmet need acceptability lebih tinggi, sedangkan kecenderungan unmet need availability dan accessibility lebih rendah dibanding lansia tidak bekerja. Terakhir lansia berpendidikan tinggi kecenderungan unmet need acceptability lebih tinggi dibandingkan lansia pendidikan rendah. Hasil deskriptif menunjukkan pada saat pandemi Covid-19 unmet need acceptability mengalami peningkatan, sedangkan unmet need availability dan accessibility mengalami penurunan. Lansia yang lebih rentan terpapar Covid-19 menyebabkan takut ke faskes, melakukan pengobatan sendiri dengan membeli obat di apotek dan ketika penyakit belum parah tidak merasa perlu ke faskes sehingga unmet need acceptability tinggi di saat pandemi.
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 462/24 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Program Studi Magister Ekonomi Kependudukan Dan Ketenagakerjaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universi., 2024 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Covid Elderly Multinomial Regression |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | NONE |
Deskripsi Fisik | xiv, 77 p. : il. ; 30 cm. |
Info Detail Spesifik | Tesis |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |